Page 60 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 08 MARET 2019
P. 60
Hanif menegaskan pemerintah terus berupaya mewujudkan iklim industri yang
kondusif melalui berbagai kebijakan. Misalnya, menerbitkan Peraturan Pemerintah
(PP) No.78 Tahun 2015 tentang Pengupahan. Secara umum regulasi ini memberi
kepastian kepada pelaku usaha dalam menyusun rencana keuangan. Bagi pekerja,
PP Pengupahan memberi kepastian karena upah naik setiap tahun.
"Aturan ini memberi kepastian dan menguntungkan baik bagi pekerja dan
pengusaha," ujarnya.
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartanto mengapresiasi investasi Korea Selatan
karena mampu menyerap sekitar 1 juta tenaga kerja lokal. Dia berharap ke depan
hubungan Indonesia-Korea Selatan terus diperkuat. Salah satu caranya melalui
investasi SDM lewat pendidikan atau pelatihan vokasi.
Terpisah, Sekjen OPSI, Timboel Siregar menilai masuknya investasi asing di
Indonesia merupakan kebutuhan penting untuk mendukung terciptanya lapangan
kerja dan peningkatan pertumbuhan ekonomi. Tercatat realisasi investasi
Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) pada
kuartal II Tahun 2018 mencapai Rp176,3 triliun. Angka ini turun 4,9 persen
dibandingkan kuartal I Tahun 2018 sebesar Rp185,3 triliun. Timboel melihat terjadi
pergeseran negara yang berinvestasi di Indonesia. Sebelumnya lima besar investasi
asing di Indonesia yakni Jepang, Singapura, China, Korea Selatan, dan Swiss. Pada
kuartal II Tahun 2018 posisinya berubah menjadi Singapura (33,5 persen); Jepang
(14,4 persen); China (9,4 persen); Hong Kong (8,2 persen); dan Malaysia (5,3
persen). Korea Selatan tidak lagi masuk daftar 5 besar negara yang berinvestasi di
Indonesia. Periode Januari-Juni 2018, realisasi investasi asing paling besar di
Indonesia berasal dari Singapura yang mencapai sekitar Rp35 triliun atau 33,5
persen dari total investasi PMA di Indonesia. Timboel mencatat investor Korea
Selatan berminat merealisasikan investasi sebesar 446 Dollar AS. Meliputi sektor
industri kabel listrik 50 juta Dollar AS di Karawang; tekstil 36 juta Dollar AS di Tegal;
manufaktur turbin 85 Dollar AS di Bekasi; dan Startup (modal ventura) 100 Dollar
AS di Jakarta.
Menurut Timboel, Korea Selatan masih berpotensi untuk berinvestasi lebih besar lagi
di Indonesia. Tapi potensi ini harus dibarengi dengan niat baik investor Korea
Selatan untuk menghormati hukum yang ada di Indonesia, khususnya perburuhan.
Hal ini penting mengingat banyak masalah hubungan industrial antara buruh
dengan perusahaan milik investor Korea Selatan. Beberapa kasus diantaranya
investor pulang ke Korea Selatan tanpa menyelesaikan masalah hubungan industrial
yang terjadi di perusahaannya.
Komitmen investasi Korea Selatan sebesar 446 Dollar AS, menurut Timboel sangat
baik karena berpeluang menciptakan lapangan kerja baru. Tapi komitmen ini harus
didukung kemauan baik para investor untuk menjaga hubungan industrial yang
harmonis. "Pemerintah harus memperkuat pengawasan ketenagakerjaan, sehingga
hubungan industrial bisa terjamin," katanya di Jakarta, Selasa (5/3/2019).
Page 59 of 100.