Page 64 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 08 MARET 2019
P. 64

diskriminasi di tempat kerja, yang dituangkan melalui pembuatan PKB di
               perusahaan," katanya.

               Retna menambahkan, diskriminasi merupakan segala bentuk pembedaan,
               pengabaian, pengistimewaan atau pilih kasih yang dilakukan berdasarkan ras, warna
               kulit, jenis kelamin, agama, paham politik, pencabutan (ekstraksi) secara nasional,
               atau asal usul sosial dan kondisi fisik (penyandang disabilitas dan HIV/AIDS) yang
               berdampak pada penghapusan atau hambatan terhadap kesetaraan kesempatan
               atau perlakuan dalam pekerjaan.

               Menurutnya, dasar ketenagakerjaan nasional melalui perlindungan kepada pekerja
               atau buruh sejak proses sebelum bekerja, selama bekerja dan sesudah bekerja,
               juga termuat dalam Pasal 5 dan 6 UU Nomor 13 Tahun 2013 tentang
               Ketenagakerjaan.

               Selain memperingati 100 tahun International Labour Organization (ILO), Retna
               menegaskan bahwa dialog ini digelar dengan tujuan untuk meningkatkan komitmen
               seluruh pihak terkait, untuk menerapkan syarat kerja non diskriminasi di tempat
               kerja dalam upaya menghapus segala bentuk diskriminasi dalam ketenegakerjaan.

               Kadisnakertrans Provinsi Banten, Al Hamidi, dalam sambutannya mewakili Dirjen
               PHI Jamsos Kemnaker, mengatakan, untuk mewujudkan kesetaraan dan perlakuan
               sama dalam pekerjaan, maka segala kebijakan termasuk pelaksanaanya ditujukan
               untuk menghapuskan diskriminasi di dunia kerja. Hal tersebut, kata Hamidi, selaras
               dengan tujuan Konvensi ILO No.100 tentang pengupahan yang sama bagi pekerja
               laki-laki dan perempuan untuk pekerjaan yang sama nilainya, yang telah diratifikasi
               UU Nomor 80 Tahun 1957 dan Konvensi ILO No.111 tentang Diskriminasi dalam
               Pekerjaan dan Jabatan, yang telah diratifikasi melalui UU Nomor 21 Tahun 1999.

               "Salah satu pilar untuk mewujudkan pekerjaan yang layak adalah dengan
               memperhatikan hak-hak mendasar di tempat kerja. Salah satunya, mencegah
               terjadinya diskriminasi di tempat kerja, " katanya.

               Hamidi berpendapat, hal ini dapat dimulai sejak proses rekruitmen dan sedang
               bekerja, termasuk dimulai saat tanda tangan PP PKB. Selain itu, tak ada perbedaan
               antara pekerja laki-laki dan perempuan dan jabatan-jabatan tertentu di perusahaan-
               perusahaan.

               "Hak-hak perempuan harus diberikan sesuai peraturan UU yang belaku, termasuk
               sarana hubungan industrial dipenuhi pihak perusahaan. Semua itu dapat
               diantisipasi, termasuk diskriminasi setelah bekerja," katanya.

               "Disnaker Banten sudah melakukan pembinaan terhadap tenaga kerja perempuan,
               termasuk melindungi pekerja perempuan dimalam hari dan melindungi hak-haknya,"
               katanya.






                                                       Page 63 of 100.
   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69