Page 184 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 SEPTEMBER 2021
P. 184
MENAKER DORONG PMI AKSES PENDIDIKAN TINGGI UNTUK TINGKATKAN
KEAHLIAN DAN KOMPETENSI
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mendorong para Pekerja Migran Indonesia
(PMI) mengakses pendidikan tinggi untuk meningkatkan keahlian dan kompetensi.
Hal ini mengingat akses pendidikan tinggi semakin mudah dijangkau seiring dengan hadirnya
pendidikan tinggi berbasis digital.
Hal tersebut disampaikan Ida Fauziyah saat menjadi keynote speaker dalam Webinar Pendidikan
Tinggi Digital, Peluang dan Tantangannya bagi PMI yang diselenggarakan oleh Universitas Insan
Cita Indonesia (UICI) bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala
Lumpur pada Sabtu (18/09/2021).
Dalam rekaman video, Ida menyatakan adanya globalisasi dan revolusi industri digital menuntut
para PMI untuk semakin cepat beradaptasi dan belajar agar tidak tertinggal oleh perubahan
pasar kerja yang semakin dinamis.
“Peningkatan skil dan kompetensi menjadi faktor penting agar PMI terus bisa bersaing di pasar
global. Salah satu caranya adalah dengan menempuh tingkat pendidikan yang lebih tinggi,” kata
Ida.
Ia pun mengapresiasi kehadiran pendidikan tinggi berbasis digital. Terobosan ini dapat
mengatasi hambatan jarak fisik dan memberikan keluwesan waktu serta metode pembelajaran.
Menurutnya hadirnya pendidikan digital ini akan memberikan kesempatan bagi PMI yang
mempunyai semangat menuntut ilmu dan meningkatkan kapasitas diri.
“Saya berharap PMI bisa memanfaatkan akses pendidikan tinggi berbasis digital yang disediakan
oleh berbagai pihak. Ketersediaan akses ini patut disyukuri dan sedapat mungkin dimanfaatkan
sebesar-besarnya. Apabila mampu, lanjutkan terus proses memperoleh pendidikan yang lebih
tinggi,” tambahnya.
Selanjutnya, ia meminta kepada PMI untuk terus meningkatkan dan mengembangkan kualitas
diri karena sebagai pekerja hal itu menjadi modalitas dan sekaligus sebagai perlindungan diri
yang terbaik.
Kompetensi yang diperoleh setelah lulus menjadi bekal untuk meningkatkan kesejahteraan diri
dan keluarga saat kembali ke tanah air.
“Kontribusi anda semua untuk membangun bangsa di berbagai bidang keilmudan dan
kompetensi sangat dinanti,” harapnya.
Ia juga berpesan agar PMI pandai mengatur waktu sehingga dapat menjaga kualitas
pelaksanaan pekerjaan dan pendidikan. Ia mengingatkan tugas utama saat menjadi PMI adalah
menjalankan tugas pekerjaan.
“Komunikasikan secara baik dengan atasan atau pemberi kerja untuk menghindari potensi
permasalahan yang mungkin timbul di kemudian hari,” tuturnya.
“Tunjukkan bahwa anda bertanggung jawab atas keputusan atas pilihan anda. Jadilah sarjana-
sarjana unggul sesuai minat bidang kelimuan yang anda pilih. Tentunya akan menjadi
kebanggaan bagi orang tua dan akan menjadi teladan bagi anak-anak kita kelak ketika melihat
bapak ibunya tidak kenal lelah dalam mencari ilmu,” imbuhnya.
183