Page 179 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 SEPTEMBER 2021
P. 179
DIGITALISASI PENDIDIKAN PERLUAS AKSES PENDIDIKAN BAGI WARGA
INDONESIA
PENDIDIKAN yang berbasis digital akan memperluas akses pendidikan bagi warga Indonesia di
manapun berada termasuk bagi para pekerja migran Indonesia (PMI) di Malaysia.
Pernyataan tersebut disampaikan Wakil Kepala Perwakilan KBRI Kuala Lumpur Lumpur Agung
Cahaya Sumirat dalam sambutan webinar yang digelar Universitas Insan Cita Indonesia (UICI)
bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur dengan tema
“Pendidikan Tinggi Digital, Peluang dan Tantangannya bagi PMI”.
Dalam webinar dilaksanakan melalui platform Zoom dan chanel YouTube UICI Official pada Sabtu
(18/9), Agung Cahaya Sumirat menyampaikan jumlah PMI di Malaysia saat ini mencapai sekitar
dua juta warga negara Indonesia (WNI), termasuk para PMI ilegal.
“Dari jumlah ini, mayoritas dari warga kita ini memiliki tingkat pendidikan yang belum tinggi.
Menyadari hal ini, seluruh perwakilan Republik Indonesia di Malaysia terus berupaya
mengembangkan kapasitas PMI atau WNI yang dikerjasamakan dengan lembaga di Indonesia,
termasuk pelatihan kewiraswastaan,” ungkap Agung.
Ia mengatakan kehadiran UICI menjadi tambahan kekuatan potensial untuk menjalin kerja sama
lebih lanjut dalam meningkatkan kapasitas PMI di Malaysia.
Sementara itu Koordinator Presidium Koprs Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Ahmad
Riza Patria Riza yang juga menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta mengatakan webinar seperti ini
sangat penting.
Menurut Riza, digitalisasi pendidikan telah menjadi tuntutan zaman, kegiatan ini juga
menandakan bahwa pendidikan itu adalah hak bagi setiap warga negara Indonesa.“Terlepas dari
apapun profesinya dan di mana pun domisilinya,” kata Riza.
Lebih lanjut Riza mengatakan bahwa pendidikan tinggi menjadi suatu hal yang penting bagi
pekerja migran Indonesia.
Hal itu dikarenakan pendidikan menjadi sarana untuk meningkatkan daya saing para pekerja
migran Indonesia dalam berkompetisi dengan pekerja asing negara lain.
“Saat ini daya saing tenaga kerja Indonesia masih perlu ditingkatkan jika dibandingkan dengan
negara tetangga, seperi Filipna. Kita berharap sosialiasi pendidikan digital ini mampu untuk terus
mengajak para pekerja migran kita tertarik menempuh pendidikan tinggi. Sehingga kualitas
tenaga kerja kita di luar negeri semakin baik, semakin tinggi dan mampu menjadi pekerja di
sektor yang membutuhkan skil tinggi, demikian masa depannya semakin cerah,” imbuh Riza.
Sedangkan Wakil Ketua Majelis Pendidikan Tinggi KAHMI Ravik Karsidi mengatakan UICI hadir
untuk memfasilitasi para pembelajar yang ingin melanjutkan pendidikan hingga ke jenjang
perguruan tinggi tanpa takut terbatas oleh tempat dan waktu, termasuk para pekerja migran
Indonesia.
Menurut Ravik, tidak ada kata terlambat bagi para pekerja migran Indonesia untuk belajar.
“Karena Pak Agung mempunyai wilayah yang cukup luas di berbagai negara bagian atau
Kerajaan Malaysia ini, nanti mudah-mudahan diberikan kesempatan kepada para pekerja migran
Indonesia untuk mendapatkan kesempatan belajar seluas-luasnya,” kata Ravik.
Webinar yang digelar UICI dan KBRI Kuala Lumpur ini dibuka dengan keynote speaker Menteri
Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah.
178