Page 67 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 SEPTEMBER 2021
P. 67
Untuk memperkuat pilar community parenting, Kemnaker telah menggelar expert meeting
dengan LKK-PBNU dalam menyusun modul community parenting Desmigratif.
"Expert meeting kali ini diharapkan dapat merumuskan pola pengasuhan berbasis komunitas
(community parenting) bagi anak pekerja migran Indonesia (PMI), karena ini tanggung jawab
kita bersama," kata Staf Khusus Menaker, Hindun Anisah, di Jakarta, Minggu (19/9/2022).
Community parenting sendiri merupakan pola pengasuhan secara bersama oleh masyarakat bagi
anak PMI selama orang tuanya pergi bekerja ke luar negeri.
Hindun menyatakan, dalam pelaksanaan pilar community parenting ditemukan beberapa
permasalahan di lapangan, seperti anak-anak kerap mengalami kesulitan berkomunikasi dengan
orang tuanya yang menjadi PMI.
Kemudian, kesulitan dana untuk sekolah dan keperluan sehari-hari, bermasalah dalam
lingkungan masyarakat dikarenakan sering dianggap anak yang tidak memiliki keluarga yang
utuh, dan pengasuhan anak-anak PMI oleh keluarga asuh biasanya kurang optimal dibandingkan
dengan pengasuhan yang dilakukan orang tua kandung.
Oleh karena itu, modul comunity parenting Desmigratif yang disusun bersama antara Kemnaker
dan LKK-PBNU ini diharapkan menjadi solusi atas berbagai masalah dalam implementasi
community parenting tersebut.
"Ibu Menaker telah meminta seluruh jajaran Kemnaker agar program Desmigratif, khususnya
pilar community parenting benar-benar mewujudkan kepedulian yang nyata terhadap
perkembangan anak-anak PMI," ujar Hindun.
Hindun menjelaskan, konsep dan model pembangunan community parenting di Desmigratif
dapat saja berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya, terutama karena adanya
perbedaan budaya dan kebiasaan masyarakat setempat.
"Kami sangat optimistis bahwa hasil dari expert meeting ini akan memperkaya konsep
pembangunan komunitas keluarga dalam community parenting sebagai salah satu pilar program
Desmigratif," ucapnya. (uka).
66