Page 104 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 JANUARI 2022
P. 104

"Kepada kelompok buruh menguntungkan, tetapi kepada citra Pak Anies juga menguntungkan,"
              kata Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti dalam diskusi Chrosscheck by
              Medcom.id dengan tema 'Kontroversi Upah Anies,' Minggu, 2 Januari 2022.

              Menurut dia, penaikan UMP Jakarta 2022 menjadi 5,1 persen dimulai dari 29 November 2021.
              Saat itu, para buruh berdemo ke Balai Kota DKI Jakarta memprotes penaikan upah minimal yang
              hanya 0,8 persen.

              Anies saat itu menyambangi para pendemo. Dia menyebut penaikan gaji 0,8 persen tidak sesuai
              untuk pekerja di Jakarta.

              "Pak Anies mengatakan beliau terpaksa menandatangani surat keputusan yang kenaikannya 0,8
              persen itu, terima terpaksa gitu," ujar Ray.

              Saat itu, Anies berjanji mengupayakan revisi penaikan upah minimal provinsi untuk para pekerja
              di hadapan para buruh. Langkah Anies itu diyakini sudah menarik hati para buruh.

              Lalu, para buruh kembali berdemo di Balai Kota DKI Jakarta pada 8 Desember 2021. Dalam
              demo kedua ini, para buruh menagih janji Anies untuk merevisi UMP.

              "Dan agak keras demonya waktu itu ke Balai Kota DKI Jakarta. Kemudian keluarkan angka-angka
              yang merupakan revisi itu," tutur Ray.

              Setelah demo itu, UMP di DKI Jakarta 2022 naik menjadi 5,1 persen. Langkah Anies dinilai sudah
              berhasil mengambil hati para buruh.

              Namun,  kebijakan  Anies  diyakini  ada  ketimpangan.  Pasalnya,  kata  Ray,  Anies  seharusnya
              merevisi UMP sejak awal, sebelum didemo para buruh.

              "Problemnya, ketika tekanan buruh makin menguat, Anies berlindung di belakang ketidaktepatan
              cara menganalisis keputusan itu, lalu mengeluarkan keputusan baru terkait dengan revisi yang
              sebetulnya kalau dikatakan kalau Pak Anies merasa dari awal ada ketimpangan, langsung saja
              sejak awal," ucap Ray.

              Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menetapkan UMP DKI Jakarta 2022 senilai Rp4.641.854
              per bulan yang terhitung sejak 1 Januari 2022. UMP DKI itu berlaku bagi buruh dengan masa
              kerja kurang dari satu tahun.
              Pengusaha  diwajibkan  menyusun  dan  menerapkan  struktur  serta  skala  upah  dengan
              memperhatikan  kemampuan  perusahaan.  Pengusaha  akan  dikenakan  sanksi  jika  membayar
              upah lebih rendah dari UMP.

              Keputusan itu diklaim mempertimbangkan nilai pertumbuhan ekonomi dan inflasi nasional agar
              menjaga daya beli masyarakat atau buruh. Hal ini disebut untuk pencapaian penghasilan yang
              memenuhi penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.














                                                           103
   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108   109