Page 106 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 JANUARI 2022
P. 106

"Hal  demikian  yang  tidak  akan  mengira bahwa di  balik keputusan yang  ditetapkan oleh  Pak
              Gubernur ada sesuatu yang berubah di akhir. Kami tidak menyangka di situ sama sekali," kata
              Wakil  Ketua  Asosiasi  Pengusaha  Indonesia  (APINDO)  DKI  Jakarta  Nurjaman  dalam  diskusi
              Chrosscheck by Medcom.id dengan tema 'Kontroversi Upah Anies,' Minggu, 2 Januari 2022.

              Menurut  dia,  APINDO  perwakilan  Jakarta  diajak  Pemerintah  Provinsi  (Pemprov)  DKI  untuk
              membahas pengupahan pekerja di Kantor Balai Kota pada 15 November 2021. Saat itu, Dewan
              Pengupahan  DKI  Jakarta  telah  menyepakati  beberapa  hal  terkait  pengupahan  pekerja  pada
              2022.

              "Satu, ada usulan dari teman-teman dari serikat buruh. Kedua, ada usulan dari pemerintah, dan
              dari pengusaha saat itu yang kebetulan pemerintah dan pengusaha sepaham pada saat itu untuk
              menerapkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2021 pada UMP 2022," ujar Nurjaman.

              Para  pengusaha  awalnya  setuju  kenaikan  upah  mengacu  pada  PP  Nomor  36  Tahun  2021.
              Namun, kesepakatan itu diubah dalam kurung waktu kurang dari sebulan. Anies menetapkan
              UMP Jakarta naik 5,1 persen.

              APINDO perwakilan Jakarta juga sempat dipanggil untuk merevisi kenaikan UMP menjadi 5,1
              persen. Pemprov DKI, kata Nurjaman, butuh memperbaiki sejumlah kajian saat pemanggilan
              kedua itu.
              "Kenapa  yang  sudah  benar  akan  dikaji  menjadi  salah?  Karena  kita  ini  mencari  formulasi
              kebenaran atas tatanan yang ada yakni aturan," tutur Nurjaman.

              Kebijakan kenaikan UMP DKI Jakarta diklaim cuma sepihak. APINDO DKI Jakarta kecewa dengan
              langkah Pemprov.

              "Karena kalau secara demikian bahwa seolah-olah Pak Gubernur sudah sudah ada niatan untuk
              merevisi.  Kami  tidak  ada  sedikit  pun  pemikiran  bahwa  akan  ada  rencana  perubahan,"  ucap
              Nurjaman.

              Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menetapkan UMP DKI Jakarta 2022 senilai Rp4.641.854
              per bulan yang terhitung sejak 1 Januari 2022. UMP DKI itu berlaku bagi buruh dengan masa
              kerja kurang dari satu tahun.

              Pengusaha  diwajibkan  menyusun  dan  menerapkan  struktur  serta  skala  upah  dengan
              memperhatikan  kemampuan  perusahaan.  Pengusaha  akan  dikenakan  sanksi  jika  membayar
              upah lebih rendah dari UMP.

              Keputusan itu diklaim mempertimbangkan nilai pertumbuhan ekonomi dan inflasi nasional agar
              menjaga daya beli masyarakat atau buruh. Hal ini disebut untuk pencapaian penghasilan yang
              memenuhi penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.

















                                                           105
   101   102   103   104   105   106   107   108   109   110   111