Page 114 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 JANUARI 2022
P. 114

negative - Nurjaman (Wakil Ketua Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) Apindo DKI Jakarta) Tidak
              sesuai  dengan  aturan  yang  semestinya,  karena  dalam  SK  Gubernur  tersebut  tidak
              mencantumkan konsiderans mengenai PP Nomor 36 tahun 2021

              negative - Nurjaman (Wakil Ketua Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) Apindo DKI Jakarta) Artinya
              kalau ditarik kesimpulan dari dua hal tadi dengan SK Gubernur yang sekarang, itu sangat jauh
              berbeda. Yang pertama jelas konsiderans-nya mengacu pada PP Nomor 36/2021 karena ada
              aturan dan perintah dari PP tersebut. Tapi sekarang, kalau kami lihat hal itu tidak melihat pada
              SK Gubernur tersebut. Alasannya kami tidak tahu, mungkin bisa ditanya kepada pemerintah DKI
              Jakarta

              positive - Ninasapti Triaswati (Ekonom Universitas Indonesia (UI)) Pemda DKI tentu berusaha
              yang terbaik untuk rakyatnya dengan menggunakan asumsi tertinggi

              negative - Ninasapti Triaswati (Ekonom Universitas Indonesia (UI)) Dalam PP nomor 36 tahun
              2021 tidak ada tertulis apabila lewat tenggat waktu apakah dibatalkan, makanya bisa dibawa ke
              pengadilan kalau keberatan

              negative - Ninasapti Triaswati (Ekonom Universitas Indonesia (UI)) Ini jadi momentum perbaikan
              dalam peraturan, harus ada ruang untuk revisi sesuai dengan kondisi aktual. Kalau kasus (Covid-
              19) naik, toko atau pabrik pada tutup, perlu direvisi, kalau tidak pengusaha akan mengambil opsi
              merumahkan para pekerja karena tak sanggup membayar upah



              Ringkasan

              Langkah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menaikkan besaran persentase upah minimum
              provinsi DKI Jakarta 2022 dari sekitar 1,09 persen atau sekitar Rp 38 ribu menjadi menjadi 5,1
              persen atau sebesar kurang lebih Rp 225 ribu, memantik pro kontra di berbagai kalangan, mulai
              dari pemerintah pusat, pengusaha hingga pengamat ekonomi.



              PENGUSAHA AKAN TUNTUT ANIES TERKAIT KENAIKAN UMP DKI JAKARTA 2022

              Langkah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menaikkan besaran persentase upah minimum
              provinsi DKI Jakarta 2022 dari sekitar 1,09 persen atau sekitar Rp 38 ribu menjadi menjadi 5,1
              persen atau sebesar kurang lebih Rp 225 ribu, memantik pro kontra di berbagai kalangan, mulai
              dari pemerintah pusat, pengusaha hingga pengamat ekonomi.

              Dukungan datang dari Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Badan
              Perencanaan  Pembangunan  Nasional  (Bappenas)  Suharso  Monoarfa,  terhadap  langkah  yang
              akan menaikkan UMP DKI 2022 menjadi Rp 4.641.854,-. Suharso menilai, keputusan Anies itu
              bisa menggenjot pertumbuhan ekonomi.

              Menurut Suharso, besaran kenaikan UMP DKI 2022 itu dapat mendorong konsumsi masyarakat
              hingga  sebesar  Rp  180  triliun  per  tahun.  Hal  itu  pada  akhirnya  yang  diuntungkan  adalah
              pengusaha.

              "Kami di Bappenas menghitung kalau naiknya saja rata-rata bisa 5 persen itu akan memompa
              disposal  pengeluaran  dari  menambah  konsumsi  itu  kira-kira  sama  dengan  Rp180  triliun  per
              tahun," jelas Suharso melalui keterangan pers di Jakarta, Rabu 22 Desember 2021.





                                                           113
   109   110   111   112   113   114   115   116   117   118   119