Page 115 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 JANUARI 2022
P. 115

Itu artinya, sambung Suharso, akan memberikan bantalan pertumbuhan konsumsi setidaknya
              5,2 persen. Menurutnya hal itu perlu karena sifatnya resiprokal alias ada efek membalik, sehingga
              pada akhirnya produk-produk bertambah dan menggerakkan permintaan.

              "Jadi kalau 56 persen saja dari produk domestik bruto (PDB) kita itu adalah konsumsi kenaikan
              itu saja 2,3 persen sudah ada di tangan," ungkap Suharso Suharso menilai kenaikan UMP 2022
              sesungguhnya  tidak  bisa  hanya  1,09  persen  seperti  menggunakan  formula  di  Peraturan
              Pemerintah  (PP)  Nomor  36  Tahun  2021  tentang  Pengupahan.  Dia  mengatakan,  hal  itu  juga
              dirasakan oleh salah satu pengusaha di Jakarta yang pernah berdiskusi dengannya.

              "Saya  sangat  respek  dengan  beliau  (pengusaha).  Beliau  mengatakan  kepada  saya  enggak
              mungkin Pak Harso kenaikan UMR itu, UMP itu cuma 1 persen, enggak mungkin, rumusnya itu
              memang  seperti  itu  berdasarkan  PP  dan  sebagainya.  Tapi  itu  memang  enggak  mungkin,"
              katanya.

              Sementara  Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemenaker)  tetap  bersikeras  dan  kembali
              mengimbau para Gubernur untuk mengacu pada PP Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan
              dalam  menetapkan  Upah  Minimum  Provinsi  (UMP)  maupun  Upah  Minimum  Kabupaten/Kota
              (UMK) di daerahnya.

              "Terhadap Gubernur yang menetapkan UMP tahun 2022 tidak sesuai dengan formula PP Nomor
              36  Tahun  2021,  Menaker  telah  menyurati  masing-masing  Gubernur  dimaksud  agar
              menyesuaikan  penetapan  Upah  Minimum  tahun  2022  dengan  ketentuan  peraturan
              perundangan-undangan yang berlaku," papar Dirjen PHI dan Jamsos Kemenaker, Indah Anggoro
              Putri, melalui Siaran Pers Biro Humas Kemenaker, Sabtu (1/1/2022).

              Putri menjelaskan, berdasarkan hasil monitoring Kemenaker pada 31 Desember 2021, dari 34
              provinsi yang telah menetapkan UMP tahun 2022, terdapat 29 provinsi yang menetapkan UMP
              sesuai formula PP Nomor 36 Tahun 2021. Selain itu, terdapat 27 provinsi yang memiliki UMK di
              252 kabupaten/kota.

              "Dari jumlah tersebut, sebanyak 236 UMK telah ditetapkan sesuai PP Nomor 36 Tahun 2021,"
              katanya.

              Putri menegaskan, PP Nomor 36 Tahun 2021 merupakan aturan turunan dari UU Nomor 11
              Tahun  2020  tentang  Cipta  Kerja,  yang  mengamanatkan  bahwa  penetapan  upah  minimum
              merupakan bagian dari program strategis nasional.

              Dukungan atas langkah Gubernur Anies datang dari Peneliti The Institute for Development of
              Economics and Finance (INDEF), Rizal Taufiqurrahman, yang menilai kenaikan UMP DKI Jakarta
              tersebut  dapat  berdampak  positif  karena  bisa  meningkatkan  daya  beli  masyarakat.  Apalagi
              kontribusi perekonomian DKI Jakarta kepada nasional mencapai 17 persen.

              "Setidaknya ini akan meningkatkan daya beli masyarakat karena kenaikannya sekitar Rp 200
              ribuan dan DKI punya kontribusi 17 persen terhadap ekonomi nasional," kata Rizal dalam diskusi
              bertema "Bagaimana Nasib Ekonomi Indonesia di Tahun 2022?" di Jakarta, Jumat 24 Desember
              2021.


              Rizal menjelaskan bahwa kenaikan UMP tersebut berpeluang untuk mendongkrak pertumbuhan
              ekonomi.  Khususnya  dari  sektor  konsumsi  masyarakat.  Mengingat  65  persen  perekonomian
              Indonesia ditopang oleh konsumsi rumah tangga.

              "Ini  sudah  berpeluang  besar  untuk  mendongkrak  pertumbuhan  ekonomi,  termasuk  sinyal
              perbaikan  ekonomi  di  DKI  Jakarta  maupun  secara  nasional.  Setidaknya  bisa  memberikan
              perbaikan ekonomi yang lebih baik" kata dia.

                                                           114
   110   111   112   113   114   115   116   117   118   119   120