Page 249 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 JANUARI 2022
P. 249
Serka S juga telah ditetapkan sebagai tersangka dan tengah menjalani pemeriksaan.
"Penyidik Pomau telah menetapkan oknum prajurit Sersan Kepala S, sebagai tersangka. Untuk
kepentingan penyelidikan, sekarang yang besangkutan resmi ditahan, dan masih dimintai
keterangan oleh petugas," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsma Indan
Gilang Buldansyah, melalui keterangan tertulis, Sabtu (1/1/2022).
Gilang menuturkan keterlibatan Serka S, sebatas sebagai penyedia jasa transportasi darat. Dia
menegaskan penahanan dan penetapan tersangka Serka S merupakan bentuk komitmen TNI AU
dalam menindak prajurit yang melanggar hukum.
"Penetapan sebagai tersangka, penahanan dan pendalaman terhadap oknum prajurit Sersan
Kepala S, sebagai bentuk komitmen dan keseriusan TNI AU dalam menegakkan hukum kepada
prajuritnya yang tidak disiplin dan tidak taat hukum," ujarnya.
Serka S disangkakan Pasal 81 jo Pasal 83 UU Nomor 18 tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja
Migran Indonesia, Pasal 2 dan pasal 4 UU nomor 21 tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Perdagangan Orang, dan Pasal 55 KUHP serta Pasal 103 KUHPM.
Sebelumnya, BP2MI mengungkap hasil investigasi tragedi tenggelamnya kapal yang
menewaskan sejumlah TKI atau PMI ilegal di lepas pantai Johor Bahru, Malaysia. BP2MI
menduga oknum TNI Angkatan Laut (AL) dan TNI Angkatan Udara (AU) terlibat membantu
kegiatan PMI ilegal ke Malaysia ini.
"Adanya dugaan keterlibatan oknum TNI AL dan oknum TNI AU, yang memiliki peran masing-
masing dalam membantu kegiatan pengiriman PMI ilegal," ujar Kepala BP2MI Benny Rhamdani
dalam jumpa pers virtual, Selasa (28/12).
Benny mengatakan akan melaporkan hasil temuan investigasi tersebut kepada pimpinan masing-
masing instansi. Selain itu, Benny berencana bertemu dengan Panglima TNI Jenderal Andika
Perkasa untuk membahas permasalahan itu.
Sememtara, TNI AU menyatakan pihaknya serius mendalami dugaan keterlibatan tersebut.
Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah
mengatakan saat ini TNI AU masih terus melakukan pendalaman secara serius. Indan
menjelaskan TNI AU berkoordinasi dengan lembaga terkait lainnya untuk membuat
permasalahan menjadi terang.
"Sesuai instruksi pimpinan TNI AU, kami masih melakukan pendalaman dengan berkoordinasi
dengan semua stakeholder untuk menggali dan mengembangkan informasi lebih lanjut agar
masalahnya lebih jelas," ujar Indan dalam keterangannya, Rabu (29/12).
248