Page 247 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 JANUARI 2022
P. 247

4 JURUS KEMNAKER BIKIN PERUSAHAAN PATUH TERAPKAN UPAH MINIMUM 2022

              Kementerian Ketenagakerjaan atau Kemnaker bakal terus berupaya meningkatkan kepatuhan
              perusahaan di tahun 2022, seiring ditetapkannya standar upah minimum tahun 2022. Sekjen
              Kemnaker, Anwar Sanusi mengatakan, pihaknya memiliki empat langkah untuk meningkatkan
              kepatuhan perusahaan untuk memastikan penerapan upah minimum dan struktur skala upah.

              Pertama,  mendorong  forum-forum  dialog  dengan  perusahaan  dalam  rangka  memastikan
              implementasi upah dan minimum serta struktur dan skala upah. Melalui dialog diharapkan dapat
              meningkatkan kesadaran para pelaku usaha terhadap pentingnya penerapan upah minimum.

              "Dengan mengadakan forum-forum dialog seperti ini dapat menciptakan sebuah budaya akan
              pentingnya terhadap struktur skala upah. Jadi mereka saling memahami, dan kalau seandainya
              jelas komunikasinya, kita akan mengurangi distorsi informasi," ujar Anwar Sanusi di Jakarta,
              Sabtu (1/1/2022).

              Kedua,  lanjut  Anwar  Sanusi,  menyelenggarakan  sosialisasi  struktur  skala  upah  kepada
              stakeholders,  baik  secara  daring  maupun  luring  yang  dimaksudkan  untuk  memberikan
              pemahaman  mengenai  pentingnya  struktur  dan  skala  upah.  "Sosialisasi  ini  diharapkan
              memunculkan kesadaran bagi perusahaan untuk menerapkannya," katanya.

              Ketiga, mengadakan bimbingan teknis penyusunan struktur dan skala upah bagi manajer HRD
              di perusahaan. Keempat, menurunkan pengawasan ketenagakerjaan dalam rangka memastikan
              upah minimum diterapkan bagi pekerja dengan masa kurang dari 1 tahun sekaligus memastikan
              disusun, diimplementasikan dan disosialisasikannya struktur dan skala upah di perusahaan.

              "Di Kemnaker ada mediator dan pengawas. Kita akan turunkan pengawas di bagian akhir saja,
              manakala ada potensi ketidakpatuhan terhadap aturan tentang ketenagakerjaan, " ujar Anwar
              Sanusi.

              Sambung dia mengungkapkan, berdasarkan data Wajib Lapor Ketenagakerjaan di Perusahaan
              (WLKP) per 30 November 2021, total perusahaan yang terdaftar sebanyak 270.768 perusahaan
              dengan jumlah pekerja/buruh sebanyak 7.698.168 orang.

              Dari 270.768 perusahaan yang terdaftar tersebut, yang telah memiliki struktur dan skala upah
              sebesar 19% atau sebanyak 51.862 perusahaan dengan jumlah pekerja/buruh sekira 78% atau
              sebanyak 6.022.217 orang. Sedangkan yang belum memiliki struktur dan skala upah sekitar 12
              persen  atau  33.304  perusahaan  dengan  jumlah  pekerja/buruh  sekitar  18%  atau  sebanyak
              1.404.753 orang.

              "Sedangkan perusahaan yang tidak menginput sudah/belum memiliki struktur dan skala upah
              sebesar 69 persen atau sebanyak 185.602 perusahaan dengan jumlah pekerja/buruh sebesar 4
              persen atau sebanyak 271.198 orang," kata Anwar Sanusi.

















                                                           246
   242   243   244   245   246   247   248   249   250   251   252