Page 320 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 JANUARI 2022
P. 320
Data terbaru disampaikan oleh Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono
yang menyebut bahwa saat ini setidaknya ada 56,2 juta penduduk Indonesia yang tidak bekerja
menganggur karena pandemi Covid-19.
Susi mengaku, pandemi memberikan dampak pada sektor ketenagakerjaan hingga mengalami
disrupsi yang luar biasa. Pemerintah mencatat ada 14,28 persen atau 29,12 juta orang dari 203
juta angkatan kerja yang ada telah terdampak.
"Setidaknya ada 5 juta lebih orang yang saat ini menjadi pengangguran, tidak bekerja sementara
dan menjadi bukan angkatan kerja. Lalu lebih dari 24 juta orang mengalami pengurangan jam
kerja," ucapnya, Jumat (4/12).
Selain itu, jumlah penganggur di Indonesia juga naik 2,67 juta orang. Sehingga total penganggur
yang ada saat ini mencapai 9,77 juta orang.
Sedangkan itu jumlah pekerja paruh waktu yang ada di Indonesia saat ini lebih dari 3 juta orang.
Sementara jumlah orang yang setengah menganggur lebih dari 13 juta orang. Sehingga jika
dijumlahkan menjadi 56,2 juta orang yang tidak bekerja.
Buruh dari berbagai aliansi menggelar unjuk rasa menolak besaran kenaikan Upah Minimum
Provinsi (UMP) dan UU Omnibus Law di depan Balai Kota DKI Jakarta, Senin (29/22/2021). Dalam
aksinya para buruh menolak penetapan UMP yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP)
Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan serta UU Cipta Kerja atau Omnibus Law yang
dianggap inkonstitusional. (Dery Ridwansah/JawaPos.com) Susi mengatakan, hal ini menjadi
tantangan yang harus dihadapi Indonesia dari sektor ketenagakerjaan. Ia menyebut, sebagai
solusinya pemerintah mendorong dengan pemberlakukan Undang-undang Cipta Kerja.
Menurutnya, regulasi ini dapat memberikan perlindungan bagi UMKM, koperasi dan pembukaan
lapangan kerja lewat terbukanya ruang penerimaan investasi.
Staf Ahli Bidang Regulasi, Penegakan Hukum, dan Ketahanan Ekonomi Kemenko Perekonomian,
Elen Setiadi menyebut, hal lain yang perlu diperhatikan adalah seberapa besar pekerjaan yang
hilang akibat pandemi, dan dampak terhadap pasar kerja yang berupa pengurangan jam kerja
(working hour losses).
Dari sebanyak 56,2 juta orang yang bekerja tidak penuh. Adapun yang mengalami dampak
penurunan pendapatan akibat Covid-19 adalah masyarakat berpenghasilan rendah di bawah
Rp1,8 juta sebesar 70,5 persen.
Dalam beberapa tahun terakhir, Gross National Income per kapita mengalami kenaikan secara
konsisten, dan Indonesia telah mencapai posisi sebagai negara upper middle income per 1 Juli
2020. Dapat dilihat bahwa pada 2019 pendapatan per kapita negara ini sebesar USD4.050, naik
dari 2018 yang sebesar USD3.840.
Dalam kondisi ini, Indonesia menghadapi tantangan Middle Income Trap (MIT), yaitu keadaan
ketika perekonomian suatu negara tidak dapat meningkat menjadi negara high income.
Ia memandang, UU Cipta Kerja juga sangat diperlukan untuk mengatasi berbagai permasalahan
yang ada serta tantangan kedepan. Salah satunya untuk memanfaatkan bonus demografi yang
akan dialami Indonesia dalam 10-15 tahun mendatang (2020-2035).
319

