Page 73 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 JANUARI 2022
P. 73

Ringkasan

              Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) DKI Jakarta segera melayangkan gugatan ke peradilan
              tata usaha negara (PTUN) ihwal revisi upah minimum provinsi (UMP) 2022. Namun, di samping
              itu, upaya mediasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dinilai masih terbuka.



              BAKAL GUGAT REVISI UMP JAKARTA, APINDO TETAP BUKA PINTU MEDIASI

              Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) DKI Jakarta segera melayangkan gugatan ke peradilan
              tata usaha negara (PTUN) ihwal revisi upah minimum provinsi (UMP) 2022. Namun, di samping
              itu, upaya mediasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dinilai masih terbuka.

              "Rencana mengajukan ke PTUN minggu ini. Tapi kami paralel lah . Kenapa tidak sambil berjalan
              melakukan upaya hukum, di tengah-tengah ada perdamaian enggak masalah," ujar Wakil Ketua
              DPP Apindo DKI Jakarta Nurjaman saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (2/1/2022).

              Menurut  penuturan  Nurjaman,  pihaknya  tengah  menyiapkan  segala  keperluan  untuk
              mengajukan  gugatan  ke  PTUN  ihwal  keberatan  terhadap  Keputusan  Gubernur  DKI  Jakarta
              Nomor 1517 tahun 2021. Sebagaimana diketahui, pada 16 Desember 2021 lalu, Gubernur DKI
              Jakarta  Anies  Baswedan  mengubah  besaran  UMP  DKI  Jakarta  tahun  2022  dari  0,8  persen
              menjadi 5,1 persen.

              "Kami  akan  mencoba  mencari  kepastian  hukum  mana  yang  benar  karena  kami  tidak  akan
              menyalahkan apa yang diputuskan Pak Gubernur, tapi kami akan mencari mana yang benar
              apakah Kepgub 1395 atau Kepgub 1517," katanya.

              "Kalau kami masih meyakini Kepgub 1395 itu yang benar karena ada regulasinya. Yang mesti
              diingat  upah  diatur  dalam  Peraturan  Pemerintah  Nomor  36  Tahun  2021,  Pak  Gubernur
              mengeluarkan Kepgub 1517 tanpa konsideren dengan PP 36," jelasnya.

              Meskipun tengah menyiapkan upaya untuk melakukan gugatan ke PTUN dalam waktu dekat,
              Nurjaman menyebut tidak menutup kemungkinan jika dilakukan upaya mediasi dengan Pemprov
              DKI  Jakarta.  Dia  mengatakan  untuk  melakukan  hal  itu  diperlukan  partisipasi  dari  DPRD  DKI
              Jakarta.

              "Kita  juga  akan  melakukan  langkah-langkah  memanfaatkan  fungsi  dewan.  Kami  akan
              menghadap ke dewan untuk membahas karena harapan kami dewan juga ikut mengawasi,"
              tuturnya.

              Nurjaman  mengatakan,  pihaknya  siap  jika  dipanggil  pihak  dewan  untuk  membahas
              permasalahan tersebut. Dia berharap pihak dewan melakukan pemanggilan untuk menemukan
              win-win solution terbaik ihwal perkara revisi UMP 2022.

              "Kami  kan  pengusaha  juga  warga  DKI,  mudah-mudahan  DPRD  memfasilitasi  untuk  bertemu
              dengan Pemprov DKI Jakarta. Saya berharap DPRD inisiatif karena kami para pengusaha tidak
              berpikir politis. DPRD mesti mempertimbangkan kami kenapa nih terjadi gonjang-ganjing antara
              pengusaha dan pemerintah," jelasnya.

              Dengan dua opsi skenario tersebut, Nurjaman berharap pada intinya Pemprov DKI Jakarta bisa
              menjalankan  regulasi  yang  berlaku  dari  Pemerintah  Pusat  terkait  dengan  pengupahan  yang
              diatur dalam PP Nomor 36 Tahun 2021. "Harapan kami marilah kembali ke jalan yang benar
              bahwa  regulasi  dibuat  Pemerintah  Pusat  bersama  DPR  sudah  benar.  Kita  sama-sama
              menjalankan regulasi tersebut," ujarnya.


                                                           72
   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78