Page 28 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 JANUARI 2020
P. 28
"Penyelenggara pelatihan juga harus disaring secara selektif. Harus program yang memang
punya rekognisi di dunia industri. Sayang kalau sampai peserta menerima sertifikat lolos
pelatihan, tetapi tidak direkognisi dunia usaha," katanya.
Belum ditentukan
Saat dihubungi, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono
Moegiharso mengatakan, pemerintah belum membahas secara detail kelanjutan Kartu Prakerja.
Meskipun komitmen untuk melanjutkan program sudah ada, hal-hal teknis masih menunggu
kepastian program Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) 2021.
"Sebab, Kartu Prakerja masih merupakan bagian dari program PC-PEN. Selain itu, kami juga
sedang menjadwalkan rapat komite," kata Susiwijono, yang menjabat Sekretaris Komite Cipta
Kerja Kartu Prakerja.
Terkait alokasi anggaran yang dipangkas 50 persen menjadi Rp 10 triliun pada tahun ini,
Susiwijono menyatakan, hal itu belum dipastikan.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airi angga Hartarto menyebutkan
anggaran Kartu Prakerja Rp 10 triliun pada tahun ini. Nilai itu lebih kecil daripada anggaran 2020
sebesar Rp 20 triliun.
Namun, nilai anggaran bisa berubah karena kebutuhan mendesak untuk peningkatan keahlian
dan kapasitas pekerja.
Head of Communication Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Louisa Tuhatu mengatakan,
pemangkasan anggaran akan mengubah sejumlah aspek program Kartu Prakerja. "Apakah
perubahannya pada kuota, besaran dana pelatihan, atau besaran insentif, kami masih menunggu
arahan dan keputusan komite," kata Louisa.
(AGE)
27