Page 91 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 JULI 2019
P. 91
Ia mengatakan, kesepakatan KLHK dengan Kemnaker diwujudkan melalui
pelaksanaan pemberian bantuan peralatan pelatihan di bidang tata udara dan
refrigerasi; penyelenggaraan pelatihan bagi instruktur (training of trainer); serta
penyelenggaraan pelatihan dan sertifikasi kompetensi kerja di bidang tata udara dan
refrigerasi.
"Meski tidak semua dari 305 BLK memiliki kejuruan teknis pendingin, tapi kami siap
melaksanakan pelatihan dan mencetak teknisi-teknisi teknik pendingin dan tata
udara agar kebutuhan 100 ribu bisa kita dipenuhi," katanya.
Bambang menegaskan penguatan kerja sama antara Kemnaker dan KLKH, dan
diterapkannya SKKNI Nomor 41 Tahun 2019 tentang Penetapan Standar Kompetensi
Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) kategori konstruksi golongan pokok konstruksi
khusus pada jabatan kerja teknisi refrigerasi dan tata udara, agar teknisi di
Indonesia memiliki kompetensi memadai dalam menangani peralatan refrigerasi
(RAC).
"Kegiatan ini diharapkan dapat menciptakan tenaga kerja kompeten dan unggul di
bidangnya dan terciptanya teknisi RAC yang kompeten, sehingga mendorong
penguatan daya saing tenaga kerja Indonesia, " katanya.
Bambang menambahkan, kerja sama dengan KLKH membuka peluang kerja yang
sangat besar. Sebanyak 21 BLK UPTP dan 284 BLK UPTD terus melakukan
pengembangan program pelatihan, yang disesuaikan kebutuhan industri serta
perubahan global, termasuk melatih instruktur dalam jumlah banyak.
"Mudah-mudahan, pelatihan instruktur dan nanti dilanjutkan dengan pelatihan
teknisi RAC, dapat memenuhi kebutuhan tenaga teknisi refrigerasi di Indonesia
dalam waktu dekat. Kami ingin pelatihan refrigerasi ada di seluruh wilayah
Indonesia," katanya.
Pada kesempatan itu, Bambang juga menegaskan penguatan kerja sama antara
Kemnaker dan KLKH, dan diterapkannya SKKNI Nomor 41 Tahun 2019, agar teknisi
di Indonesia memiliki kompetensi memadai dalam menangani peralatan RAC.
"Kegiatan ini diharapkan dapat menciptakan tenaga kerja kompeten dan unggul di
bidangnya, dan terciptanya teknisi RAC yang kompeten, sehingga mendorong
penguatan daya saing tenaga kerja Indonesia," katanya.
Sementara itu, Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim, mengungkapkan, semakin
banyaknya masyarakat Indonesia memiliki AC maupun RAC, maka diperkirakan pada
Page 90 of 125.