Page 86 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 JULI 2019
P. 86

"Kerja sama ini merupakan salah satu upaya untuk mendorong pemerintah dalam
               rangka meningkatkan akses seluas-luasnya bagi para pencari kerja sehingga dapat
               memperoleh pelatihan keterampilan kerja bidang telekomunikasi di Balai Latihan
               Kerja (BLK)," kata Dirjen Bambang seperti dalam siaran persnya, Jumat (19/7).

               Bambang Satrio Lelono meyakini kerja sama Kemnaker dengan PT Huawei TECH
               Investment memiliki peran penting dalam hal penyerapan tenaga kerja yang
               berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi.


               Dirjen Bambang mengatakan sejalan dengan kebutuhan ini, diharapkan BLK dapat
               menggiatkan penyelenggaraan program pelatihan telekomunikasi BTS bagi para
               calon tenaga kerja sehingga mampu menjawab kebutuhan pasar kerja dengan
               melibatkan pihak industri. Dirjen Bambang kembali menekankan pentingnya
               melibatkan pihak industri agar link and match terhadap kebutuhan industri terutama
               bidang telekomunikasi di pasar kerja dapat terpenuhi sesuai dengan keahlian dan
               keterampilan yang diinginkan.

               Upaya tersebut merupakan bagian penting dalam rangka menyiapkan angkatan
               kerja yang mampu bersaing pada bidang telekomuniasi. "Kami harap kerja sama ini
               mampu memperluas penciptaan lapangan kerja terutama bidang telekomunikasi dan
               mampu memenuhi kebutuhan tenaga kerja Huawei dan memberikan manfaat lebih
               besar bagi masyarakat Indonesia," katanya.


               Sedangkan Dirjen PPK dan K3 Kemnaker Sugeng Priyanto menilai kerja sama
               Binalattas dengan Huawei merupakan salah satu cara tepat dan strategis untuk
               menggerakkan dan mendorong para pemangku kepentingan. Baik manajemen
               maupun pekerja untuk berpartisipasi aktif dalam perlindungan ketenagakerjaan,
               termasuk melaksanakan K3.

               Sugeng memberikan apresiasi kepada Huawei sebagai penerima penghargaan SMK3
               tiga tahun beruntun (2017, 2018 dan 2019) dengan kecelakaan nihil (zero accident).
               Penghargaan SMK3 tersebut tidak akan tercapai apabila kerja sama pelaksaan K3

               antara Huawei dengan para pemangku kepentingan tidak berjalan secara baik.

               "Karena salah satu indikator penilaian diantaranya harus bebas kecelakaan kerja,
               baik pada perusahaan itu sendiri, termasuk sub kontraktor yang melakukan
               sebagian pekerjaan," ujar Sugeng.

               Sugeng berharap standar pelaksanaan K3 yang sudah berjalan baik di Huawei,
               dapat menjadi contoh bagi industri informasi dan komunikasi lainnya. Kemnaker



                                                       Page 85 of 125.
   81   82   83   84   85   86   87   88   89   90   91