Page 82 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 JULI 2019
P. 82

Bisa dikatakan, dampak investasi asing terhadap penyerapan lapangan kerja di era
               Jokowi ini kian tipis. Pada 2015, untuk setiap 1 juta dolar AS yang masuk, lapangan
               pekerjaan yang terbuka mencapai 32 orang.

               Pada tahun-tahun berikutnya, tenaga kerja yang diserap dari setiap PMA senilai 1
               juta dolar AS yang masuk ke Indonesia naik turun dengan tren menurun, yakni 33
               orang pada 2016, 24 orang pada 2017 dan 17 orang pada 2018.

               Sebaliknya, pada masa pemerintahan SBY, dampak PMA terhadap penyerapan
               tenaga kerja cukup konsisten. Selama periode kedua SBY, tenaga kerja yang diserap
               untuk 1 juta dolar AS yang masuk ke Indonesia selalu di atas 30 orang.

               Namun, semakin tipisnya tenaga kerja yang diserap dari PMA sebetulnya sudah
               diprediksi sejak satu dekade yang lalu. Produktivitas tenaga kerja dalam negeri yang
               sulit meningkat, termasuk kebijakan upah buruh menjadi salah satu penyebab
               utama.

               " Labour cost kita kurang kompetitif, sehingga investor itu menghindari padat karya.
               Apalagi, pertumbuhan produktivitas SDM kita juga tidak sesuai dengan kenaikan
               upah. Produktivitas pekerja manufaktur, misalnya, naik 2-3 persen per tahun,
               sementara upah itu bisa naik 8-10 persen," tutur Faisal.

               Tren investasi asing yang semakin padat modal juga diakui European Business
               Chambers of Commerce (EuroCham) Indonesia, selaku asosiasi yang menaungi
               perusahaan-perusahaan asal Eropa yang memiliki kepentingan bisnis di Indonesia.

               Menurut organisasi kamar dagang Uni Eropa, Eurocham, terdapat sejumlah sektor
               yang menjadi sasaran perusahaan-perusahaan asal Eropa di Indonesia seperti
               sektor otomotif, logistik dan farmasi, di mana ketiga sektor itu merupakan sektor
               padat modal.

               "[Perusahaan] Eropa memang lebih ke padat modal, jadi tidak perlu banyak pekerja.
               Tapi, cari pekerja yang ber- skill juga tidak mudah di Indonesia," kata Eka Wahyuni,
               Project & Adcovacy Manager Eurocham kepada Tirto .


               (tirto.id - Ekonomi ) Penulis: Ringkang Gumiwang Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara


















                                                       Page 81 of 125.
   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87