Page 101 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 AGUSTUS 2021
P. 101
TEMPAT KARANTINA PEKERJA MIGRAN DI BATAM TIBA-TIBA KENA SIDAK
KEMENAKER, INI KATA KADISNAKER
BATAM, - Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Batam, Rudi Sakyakirti mengaku tidak mengetahui
mengenai keberadaan 46 Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI), yang sedang menjalani
karantina sebelum berangkat menuju Singapura, di beberapa hotel di Batam, Kepulauan Riau
(Kepri).
Hal ini ditegaskannya, menanggapi adanya pemulangan CPMI asal Banyumas bernama Ruwanti
(41), yang sebelumnya diamankan oleh Kementerian Ketenagakerjaan(Kemenaker) RI,
dikarenakan ketidaklengkapan dokumen perjalanan.
Untuk diketahui pada, Senin (16/8/2021) kemarin Kemenaker RI melakukan inspeksi mendadak
(sidak) bersama tim gabungan ke beberapa hotel yang menjadi tempat isolasi bagi para CPMI
atau TKI.
Adapun beberapa hotel yang didatangi petugas di antaranya, Hotel Penuin Batam, Hotel Redlink,
dan De Merlion Hotel.
"Kami baru tahu keberadaan mereka setelah sidak kemarin. Sejak kapan mereka datang dan
karantina di Batam, tidak ada laporan sama sekali ke kami," kata Rudi melalui telepon, Rabu
(18/8/2021).
Rudi mengaku, hal ini sempat menjadi keluhannya secara pribadi, baik ke pihak Kementerian
maupun pihak perusahaan.
Menurutnya, tidak adanya laporan dari pihak perusahaan ke Disnaker Kota Batam, dikarenakan
alasan pihak perusahaan yang telah mengantongi izin dari pihak Kementerian.
"Masalahnya sekarang, kalau nanti ada masalah yang dicari kan saya. Saya sudah sampaikan ke
Kementerian, dan perusahaan tapi tampaknya belum ada respon sama sekali," terang Rudi.
Mengenai 45 CPMI lainnya, Rudi mengaku bahwa saat ini seluruhnya telah berangkat menuju
Singapura.
"Yang enggak lengkap itu aja yang dibawa kembali ke Jakarta," sebut Rudi.
Sebelumnya, Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Hayani Rumondang mengatakan sidak yang
dilakukan di Batam, guna menindaklanjuti dugaan penempatan Pekerja Migran Indonesia atau
TKI tanpa prosedur.
"Pengawas Ketenagakerjaan berkoordinasi dengan kepolisian mengenai adanya unsur pidana
dalam kasus tersebut terhadap semua pihak yang terlibat," jelasnya, melalui siaran pers.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Binareksa Kemenaker, Yuli Adiratna melalui siaran pers
menduga, sebanyak 45 CPMI di Kota Batam diberangkatkan oleh beberapa Perusahaan
Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI).
Salah satu perusahaan terduga, yaitu PT Citra Karya Sejati (CKS) di Malang, karena akan
memberangkatkan 13 CPMI ke Singapura Dari hasil pengembangan sidak di Hotel Penuin, Batam,
Kemenaker menduga bahwa modus operandi yang dilakukan yakni dengan cara "mengoplos"
atau mencampur CPMI prosedural (memiliki dokumen) dengan nonprosedural (tidak memiliki
dokumen).
"Menurut informasi, dokumennya ada. Akan tetapi, kami masih akan mendalami terkait dokumen
yang dimiliki 45 CPMI apakah sesuai regulasi atau tidak," jelas Yuli dalam siaran pers tersebut.
100