Page 191 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 AGUSTUS 2021
P. 191
BPJAMSOSTEK SERAHKAN DATA BSU TAHAP II
Semarang - BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) kembali menyerahkan data calon penerima
Bantuan Subsidi Upah (BSU) Tahap II kepada Kementerian Ketenagakerjaan pada Senin (16/8)
atau hanya berselang dua pekan sejak penyerahan data BSU tahap I.
Direktur Utama BPJAMSOSTEK Anggoro Eko Cahyo menyebutkan penyerahan data tahap II
berjumlah 1.25 juta data, sehingga total yang telah diserahkan BPJAMSOSTEK hingga saat ini
sebanyak 2.25 juta data dari target BSU tahun 2021 yang menyasar 8.7 juta lebih pekerja.
Sementara untuk tahap I, dari 1.000.200 data yang diserahkan, diketahui jumlah pekerja yang
menerima dana BSU berjumlah 947.669 pekerja atau terdapat 42.153 pekerja dinyatakan tidak
lolos verifikasi karena tercatat sebagai penerima bantuan sosial yang lain, serta 10.378 lainnya
dinyatakan gagal transfer yang disebabkan karena rekening pekerja yang berstatus dormant
atau tidak valid (khusus untuk yang gagal transfer selanjutnya akan dilakukan pembukaan
rekening secara kolektif).
BSU disalurkan melalui Bank Himbara (Bank BNI, Bank Mandiri, Bank BRI, dan Bank BTN) dan
untuk calon penerima BSU yang belum memiliki rekening pada Bank Himbara akan dilakukan
pembukaan rekening secara kolektif.
Para pemberi kerja (perusahaan) dan tenaga kerja, lanjut Anggoro, diharapkan segera
menyampaikan kelengkapan data yang dibutuhkan dalam proses pembukaan rekening kolektif
tersebut dan bisa dikirimkan melalui menu Pelaporan Data Perusahaan di website resmi
BPJAMSOSTEK(www.bpjsketenagakerjaan.go.id) atau berkoordinasi dengan Kantor Cabang
BPJAMSOSTEK setempat.
Sejumlah data mandatory yang dibutuhkan antara lain: Nomor Induk Kependudukan (NIK);
Nama Lengkap; Tanggal Lahir; Alamat Pemberi Kerja; Nama Ibu Kandung; Nomor Telepon
Selular; dan Alamat Email.
Anggoro Eko Cahyo menegaskan penyerahan data BSU dilakukan secara bertahap guna
memastikan penyaluran bantuan tepat sasaran, sekaligus meminimalisir terjadinya kesalahan
distribusi BSU.
Dirinya juga mengingatkan pemberi pekerja untuk tertib kepesertaan Jamsostek, selalu menjaga
validitas datanya, di samping para pekerja sendiri yang harus memastikan telah mendapat
perlindungan BPJAMSOSTEK.
"Dengan menjadi peserta BPJAMSOSTEK, pekerja terlindungi dari risiko kerja dan juga
mendapatkan nilai tambah seperti BSU. Pastikan kepesertaan tertib melalui aplikasi BPJSTKU
dan cek di HRD masing-masing," kata Anggoro.
Kriteria penerima BSU tahun 2021 tertuang dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 16
tahun 2021, antara lain bahwa pekerja calon penerima dana BSU adalah Warga Negara
Indonesia (WNI), memiliki upah di bawah Rp3,5 juta, berada di wilayah PPKM (Pemberlakuan
Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Level 3 dan 4 sesuai Instruksi Mendagri no 22 dan 23 tahun
2021, serta bukan merupakan penerima Bantuan Sosial lainnya dari pemerintah seperti Kartu
Prakerja, Program Keluarga Harapan, dan Bantuan Produktif Usaha Mikro. Besaran BSU tahun
2021 diberikan sekaligus dengan total Rp1 juta.
Anggoro menambahkan untuk mempermudah peserta mengetahui apakah dirinya berhak atas
dana BSU, BPJAMSOSTEK telah menyediakan kanal-kanal informasi bagi peserta guna
mengakses informasi terkait eligibilitas mereka dalam memperoleh dana BSU.
190