Page 254 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 AGUSTUS 2021
P. 254

BPJAMSOSTEK SERAHKAN DATA BSU TAHAP II, AJAK PEKERJA PATUHI
              PERSYARATAN

              DUA pekan berselang sejak penyerahan data Tahap I, BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK)
              kembali  menyerahkan  data  calon  penerima  Bantuan  Subsidi  Upah  (BSU)  Tahap  II  kepada
              Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) siang kemarin, Senin (16/8).

              Penyerahan data Tahap II ini berjumlah 1.25 juta data, sehingga total yang telah diserahkan
              BPJAMSOSTEK  hingga  saat  ini  sebanyak  2.25  juta  data  dari  target  BSU  tahun  2021  yang
              menyasar 8.7 juta lebih pekerja.

              Pada Tahap I yang lalu, dari 1.000.200 data yang diserahkan, diketahui jumlah pekerja yang
              menerima dana BSU berjumlah 947.669 pekerja. Terdapat 42.153 pekerja dinyatakan tidak lolos
              verifikasi  karena  tercatat  sebagai  penerima  bantuan  sosial  (Bansos)  yang  lain,  serta  10.378
              lainnya  dinyatakan  gagal  transfer  yang  disebabkan  karena  rekening  pekerja  yang  berstatus
              dormant atau tidak valid.

              Khusus  untuk  yang  gagal  transfer  selanjutnya  akan  dilakukan  pembukaan  rekening  secara
              kolektif.

              Seperti diketahui, BSU disalurkan melalui Bank Himbara (Bank BNI, Bank Mandiri, Bank BRI, dan
              Bank BTN). Untuk Calon Penerima BSU yang belum memiliki rekening pada Bank Himbara, akan
              dilakukan pembukaan rekening secara kolektif.

              Para  pemberi  kerja  (perusahaan)  dan  tenaga  kerja  diharapkan  segera  menyampaikan
              kelengkapan  data  yang  dibutuhkan  dalam  proses  pembukaan  rekening  kolektif  tersebut.
              Kelengkapan  data  tersebut  disampaikan  HRD  perusahaan  melalui  menu  Pelaporan  Data
              Perusahaan  di  website  resmi  BPJAMSOSTEK  (www.bpjsketenagakerjaan.go.id)  atau
              berkoordinasi dengan Kantor Cabang BPJAMSOSTEK setempat.

              Adapun data mandatori yang dibutuhkan sebagai berikut nomor induk kependudukan (NIK),
              nama lengkap, tanggal lahir, alamat pemberi kerja, nama ibu kandung, nomor telepon selular,
              dan alamat email.

              Dalam  keterangannya,  Direktur  Utama  BPJAMSOSTEK,  Anggoro  Eko  Cahyo,  menyampaikan,
              penyerahan data BSU dilakukan secara bertahap guna memastikan penyaluran bantuan tepat
              sasaran, sekaligus meminimalisir terjadinya kesalahan distribusi BSU.

              Ia  mengingatkan  pemberi  pekerja  untuk  tertib  kepesertaan  Jamsostek  dan  selalu  menjaga
              validitas  datanya.  Para  pekerja  juga  harus  selalu  memastikan  telah  mendapat  perlindungan
              BPJAMSOSTEK.
              "Dengan  menjadi  peserta  BPJAMSOSTEK,  pekerja  terlindungi  dari  risiko  kerja,  dan  juga
              mendapatkan nilai tambah seperti BSU. Pastikan kepesertaan tertib melalui aplikasi BPJSTKU
              dan cek di HRD masing-masing," tegas Anggoro.

              Kriteria penerima BSU tahun 2021 tertuang dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 16
              tahun  2021,  antara  lain  bahwa  pekerja  calon  penerima  dana  BSU  adalah  Warga  Negara
              Indonesia (WNI), memiliki upah di bawah Rp3,5 juta, berada di wilayah PPKM (Pemberlakuan
              Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Level 3 dan 4 sesuai Instruksi Mendagri no 22 dan 23 tahun
              2021  Calon  penerim  BUS  juga  bukan  merupakan  penerima  bansos  lainnya  dari  pemerintah
              seperti Kartu Prakerja, Program Keluarga Harapan, dan Bantuan Produktif Usaha Mikro. Besaran
              BSU tahun 2021 diberikan sekaligus dengan total Rp1juta.

                                                           253
   249   250   251   252   253   254   255   256   257   258   259