Page 126 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 JUNI 2020
P. 126
PENDAFTARAN KARTU PRAKERJA GELOMBANG IV DITUNDA
Jakarta, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari
memastikan bahwa pendaftaran Kartu Prakerja gelombang IV belum akan dibuka setelah
Lebaran seperti yang sebelumnya dijanjikan. Menurut Denni, manajamen Kartu Prakerja hingga
saat ini masih melakukan kajian mengenai keberlangsungan dari program tersebut.
"Saya minta maaf, dengan segala kerendahan hati meminta maaf bahwa saya janji-jani surga.
Waktu itu saya mengatakan setelah Lebaran, tetapi saya harus mengatakan bahwa komite saat
ini sedang melakukan review bersama dengan lembaga-lembaga pengawas," kata Denni dalam
konferensi pers virtual Hasil Survei Penerima Manfaat Kartu Prakerja, Senin (8/6/2020).
Denni menambahkan, manajemen Kartu Prakerja betul-betul ingin memastikan program Kartu
Prakerja menjadi seperti apa yang diharapkan oleh publik dan juga seluruh institusi. Untuk itu,
manajemen masih ingin memperbaiki segala proses yang terkait dengan Kartu Prakerja .
"Jadi sabar bahwa ini sedang berproses, tetapi insyaallah tidak lama lagi program Kartu Prakerja
gelombang IV akan dirilis," kata Denni.
Pada tahun ini, anggaran yang disediakan oleh pemerintah untuk program Kartu Prakerja
sebesar Rp 20 triliun untuk 5,6 juta peserta. Sedangkan yang sudah diterima sebagai peserta
Kartu Prakerja gelombang pertama hingga ketiga sebanyak 680.000 orang.
Direktur Komunikasi, Kemitraan dan Pengembangan Ekosistem Manajemen Pelaksana Kartu
Prakerja, Panji W. Ruky menambahkan, saat ini sebanyak 400.000 peserta sudah menuntaskan
pelatihan dan berhak menerima insentif Rp 600.000 per bulan selama empat bulan. Insentif
tersebut saat ini sudah diterima oleh sekitar 360.000 peserta.
"Untuk peserta yang sudah menuntaskan pelatihan dan kemudian bisa bekerja kembali atau
usaha sendiri, saat ini kami belum memiliki datanya. Tetapi ke depan kami akan melakukan
survei untuk melihat hal tersebut," kata Panji.
Menurut Panji, manajemen Kartu Prakerja juga telah melakukan diskusi dengan banyak asosiasi
atau organisasi perdagangan untuk melihat kebutuhan yang muncul saat nantinya ekonomi
mulai pulih. Dari hasil diskusi tersebut, manajemen Kartu Prakerja akan melakukan pemetaan
terhadap jenis pelatihan yang memang paling dibutuhkan oleh sektor-sektor yang nantinya
paling pertama pulih. Hal ini juga merupakan bagian dari proses review yang tengah dilakukan.
"Memang tidak ada jaminan peserta yang telah mengikuti Kartu Prakerja akan mendapatkan
pekerjaan. Bahkan yang lulus dari Universitas Indonesia juga tidak ada jaminan. Tetapi kita
berusaha dengan memastikan bahwa pelatihan yang diberikan dapat meningkatkan kompetensi
yang dibutuhkan pasar kerja," kata Panji.
Mayoritas Terdampak Covid-19 Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K)
juga telah melakukan survei Penerima Manfaat Kartu Prakerja. Sampel dari survei ini diperoleh
secara random dari daftar penerima manfaat Kartu Prakerja yang sudah menerima insentif
tunainya sebanyak 202.000 peserta per 16 Mei 2020. Untuk dapat merepresentasikan parameter
pada tingkat nasional, jumlah sampel yang digunakan sekitar 4.700 sampel.
Ekonom TNP2K Elan Satriawan menyampaikan, mayoritas penerima manfaat Kartu Prakerja
atau 80,8% adalah yang menganggur saat melamar Kartu Prakerja . Sebagian besar
melaporkan sebagai yang terdampak Covid-19 seperti di-PHK, dirumahkan, sulit mencari
pekerjaan, dan lainnya.
125