Page 183 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 AGUSTUS 2021
P. 183

dalam  sidang  pengujian  Undang-Undang  (UU)  Ciptaker  terhadap  UUD  1945  yang  digelar
              Mahkamah Konstitusi (MK) secara virtual, Rabu.
              Bahkan,  dia  menyatakan  bahwa  kekhawatiran  mogok  nasional  jilid  kedua  tersebut  dapat
              melibatkan jutaan buruh dan gerakan sosial lainnya. Oleh karena itu, dia mengatakan bahwa
              kesaksian yang disampaikannya dapat menjadi bahan pertimbangan bagi para hakim konstitusi.

              Dalam  kesempatan  tersebut,  Said  Iqbal  menyampaikan  sejumlah  fakta  secara  umum  dalam
              kapasitas  yang  dia  miliki  mengenai  perencanaan,  penyusunan,  pembahasan,  pengesahan,
              hingga penetapan UU Ciptaker.

              Dia mengatakan bahwa sejak perencanaan hingga pengundangan, UU Ciptaker telah disiapkan
              untuk tidak melibatkan partisipasi publik.

              Pengurus Pusat Badan Perserikatan Bangsa Bangsa atau dikenal dengan sebutan Governing Body
              (GB) International Labour Organization (ILO) itu menyatakan draf resmi Rancangan Undang-
              Undang (RUU) Ciptaker resmi tidak pernah diberikan kepada serikat buruh.

              Menurut  dia,  ketiadaan  draf  tersebut  membuat  posisi  buruh  dalam  partisipasi  cukup
              membingungkan.

              "Itu  membingungkan  posisi  kami  dalam  menjelaskan  apa  yang  ingin  disampaikan  dalam
              berpartisipasi publik dalam proses pembuatan UU Cipta Kerja," ujarnya.

              Selain  itu,  dia  mengatakan  satuan  tugas  (satgas)  "Omnibus  Law"  Ciptaker  yang  dibentuk
              berdasarkan Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 378 Tahun 2019 dan
              turut membahas mengenai klaster ketenagakerjaan hanya berisi kalangan pengusaha.

              "Semua  isinya  satgas  'Omnibus  Law'  yang  terkait  kalster  ketenagakerjaan  adalah  kalangan
              pengusaha, tidak ada satu pun dari kalangan buruh," ujarnya.

              Said Iqbal juga mengatakan bahwa beberapa pertemuan, baik dengan pemerintah maupun DPR
              pada akhirnya tidak mengakomodir aspirasi dan catatan yang diberikan sebagaimana tercermin
              dalam UU Ciptaker yang telah berlaku saat ini.

              Dalam  sidang  uji  formil  UU  Ciptaker  tersebut,  turut  hadir  sebagai  saksi  dari  pemohon  yakni
              anggota Lembaga Kerja Sama (LKS) Tripartit Nasional M. Sidarta yang secara garis besar juga
              menyampaikan sejumlah hal terkait proses pembahasan dan keterlibatan serikat pekerja dan
              buruh dalam regulasi tersebut.

              Sidang  berikutnya, dijadwalkan  akan  berlangsung  pada  hari  Kamis  (2/9)  mendatang dengan
              agenda mendengarkan keterangan ahli dari presiden.






















                                                           182
   178   179   180   181   182   183   184   185   186   187   188