Page 209 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 AGUSTUS 2021
P. 209

Ringkasan

              Dalam rangkaian HUT RI ke-76 dan setelah 14 tahun berdiri, BP2MI meluncurkan Command
              Center di Aula KH. Abdurrahman Wahid BP2MI, Selasa 24 Agustus 2021. Command Center wujud
              realisasi salah satu dari sembilan program prioritas BP2MI untuk memodernisasi sistem menuju
              satu kesatuan data tunggal (big single data). Command Center menjadi pusat kendali data dan
              informasi PMI yang akurat dan terpercaya.



              MODERNISASI SISTEM, BP2MI LAUNCHING COMMAND CENTER

              Dalam rangkaian HUT RI ke-76 dan setelah 14 tahun berdiri, BP2MI meluncurkan Command
              Center di Aula KH. Abdurrahman Wahid BP2MI, Selasa 24 Agustus 2021. Command Center wujud
              realisasi salah satu dari sembilan program prioritas BP2MI untuk memodernisasi sistem menuju
              satu kesatuan data tunggal (big single data). Command Center menjadi pusat kendali data dan
              informasi PMI yang akurat dan terpercaya.

              "Hadirnya Command Center ini akan makin membuktikan hadirnya negara, dalam hal ini BP2MI
              serius memberikan pelindungan bagi PMI. Untuk penempatan misalnya, akan dapat diketahui
              daerah asal PMI, negara penempatan, sektor pekerjaan, nama dan alamat user, serta hak-hak
              yang seharusnya diterima para PMI" ujar Kepala BP2MI Benny Rhamdani.

              Modernisasi sistem BP2MI untuk memperbarui dan menambahkan data dan tampilan aplikasi,
              bahkan artificial intelligence.  Pergerakan algoritma mampu mendeteksi hal-hal yang dibutuhkan
              oleh BP2MI. Sistem Command Center ini juga telah terkoneksi dengan 1.400 Kementerian dan
              Lembaga, Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota, Perusahaan Penempatan Pekerja Migran
              Indonesia (P3MI), Perguruan Tinggi, Lembaga Pelatihan Kerja (LPK), serta stakeholder lainnya.

              Benny menyatakan, big single data, bertujuan memecahkan permasalahan adanya perbedaan
              data PMI yang kerap terjadi antar kementerian/lembaga. “Problem BP2MI, demikian juga dengan
              institusi pemerintahan di negara kita, terkait data selalu menjadi masalah yang sangat serius.
              Terkait PMI misalnya, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mengklaim data pekerja kita, berjumlah
              4,5 juta. Kementerian Ketenagarjaan (Kemnaker) mengklaim, pekerja migran kita berjumlah 5
              juta. BP2MI, mencatat secara resmi, pekerja migran kita sebanyak 4,2 juta yang berada di kurang
              lebih 150 negara penempatan” ujar Benny.

              Menurut Benny,  hadirnya Command Center diharapkan dapat meningkatkan pelindungan negara
              kepada  PMI.  “Kita  ingin  memastikan  setiap  anak  bangsa,  PMI  benar-benar  dilindungi  oleh
              negara.  Hari  ini  kita  ingin  membuktikan,  negara  hadir  memberikan  pelindungan  dari  ujung
              rambut sampai ujung kaki kepada para PMI," kata Benny.

              Direktur  Jenderal  Protokol  dan  Konsuler  Kemenlu,  Andy  Rachmianto,  memuji  peluncuran
              Command Center ini, sebagai langkah inovatif dari BP2MI. “ Ini menunjukkan antara BP2MI,
              Kemlu, dan Kemnaker, kami ini istilah saya, adalah troica pelindungan Warga Negara Indonesia
              (WNI).  Kami  senantiasa  dari  awal  bahu  membahu,  karena  kami  ingin  membuktikan  dan
              menghadirkan  negara  dalam  pelindungan  WNI,  khususnya  PMI  baik  saat  sebelum
              keberangkatan, selama bekerja di luar negeri, maupun pada saat kepulangan,” katanya.

              Direktur Penempatan dan Pelindungan PMI Rendra Setiawan berharap big single data ini bisa
              menghindarkan ego sektoral, dan akan memperbaiki tata kelola penempatan PMI dalam end to
              end. “Data ini akan menjadi dasar kita dalam pembuatan kebijakan kita ke depannya, dan juga
              tata kelola PMI,” pungkas Rendra.




                                                           208
   204   205   206   207   208   209   210   211   212   213   214