Page 282 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 DESEMBER 2021
P. 282

Kenaikan UMK sebesar 1,89 persen dilakukan karena kondisi perekonomian di KSB sudah mulai
              membaik. Selain itu, pandemi Covid-19 juga sudah mulai melandai sehingga beberapa sektor
              usaha mulai dilonggarkan. Kendati demikian, pihaknya tetap akan kembali turun ke lapangan
              untuk melakukan sosialisasi sebelum pelaksanaan UMK terbaru, Jangan sampai dengan adanya
              kenaikan justru akan menambah masalah baru yakni adanya pemutusan hubungan kerja (PHR).
              "Kami tetap akan memantau kondisi di lapangan nantinya sebelum diterapkan secara maksimal,"
              timpalnya, Karena adanya kenaikan, maka pengawasan maksimal terhadap penerapannya tetap
              dilakukan.  Bahkan  Pemerintah  sudah  membentuk  Komisi  Pengawas  Ketenagakerjaan  (KPI),
              Komisi ini yang akan melakukan pemantauan secara Khusus terhadap penerapan. Jika ditemukan
              perusahaan yang bandel, maka pihaknya akan memberikan sanksi tegas. Karena pengawasan
              penerapan UMK maksimal dibutuhkan untuk menjaga daya beli masyarakat apalagi di tengah
              kondisi yang sulit. "Kita akan libatkan KPK untuk mengawasi di lapangan sehingga tidak terjadi
              hal-hal yang tidak diinginkan," tukasnya. (ils)

































































                                                           281
   277   278   279   280   281   282   283   284   285   286   287