Page 31 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 DESEMBER 2021
P. 31

BP2MI NTB TELUSURI CALO PMI ILEGAL KORBAN KAPAL TENGGELAM DI
              MALAYSIA
              Unit Pelaksana Teknis Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (UPT BP2MI) Nusa Tenggara
              Barat menelusuri sindikat calo yang memberangkatkan pekerja migran Indonesia (PMI) secara
              ilegal sehingga menjadi korban kapal tenggelam di perairan Malaysia.

              "Kami akan tindak lanjuti setelah ada informasi yang disampaikan Perwakilan Republik Indonesia
              di Malaysia setelah mendalami korban yang selamat," kata Kepala UPT BP2MI NTB Abri Danar
              Prabawa, di Mataram, Kamis (16/12).

              Ia  berharap  agar  para  korban  kapal  tenggelam  yang  selamat  bisa  kooperatif  memberikan
              informasi. Sebab, sponsor yang memberangkatkan PMI secara ilegal tersebut diduga tidak satu
              orang.

              "Banyak sekali pihak yang diduga terlibat, mulai mulai dari desa, kota transit (tidak satu tempat)
              sampai di kota akhir sebelum menuju Malaysia," ujarnya.

              Sebelum dapat informasi tersebut, kata dia, pihaknya akan menelusuri melalui keluarga yang
              diharapkan bisa memberikan informasi yang dibutuhkan untuk mengusut oknum calo.

              "Jika informasinya sudah A1, kami meminta keluarga untuk melaporkan, sebab bukti-bukti juga
              menjadi kendala untuk mengungkap sebagai dasar melakukan tindak lanjut," ucap Abri Danar.

              UPT  BP2MI  NTB,  kata  dia,  terus  berupaya  menyadarkan  dan  memberi  pemahaman  kepada
              masyarakat agar tidak menjadi PMI ilegal. Upaya tersebut menjadi prioritas supaya para sindikat
              tidak mudah merayu masyarakat.

              Abri Danar juga berharap peran pemerintah daerah untuk lebih gencar melakukan sosialisasi
              resiko menjadi PMI nonprosedural.

              "Masalah sosial ekonomi memang menjadi dasar, tapi jangan biarkan mereka nekad kerja tanpa
              kepastian pelindungan yang maksimal. Kerja di luar negeri harus prosedur dan berketrampilan,"
              katanya.

              UPT BP2MI NTB mendapat informasi dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Johor
              Bahru, terkait kapal karam di pantai Tanjung Balau, Kota Tinggi Johor, pada Rabu (15/12), pukul
              05.00 waktu setempat.

              Kapal tersebut diduga membawa 50 warga negara Indonesia. Dari jumlah tersebut, sebanyak
              11 orang ditemukan meninggal dunia, terdiri atas tujuh laki-laki dan empat perempuan.

              Sebanyak  14  orang  berhasil  selamat,  terdiri  atas  12  laki-laki  dan  dua  perempuan.  Dari  dua
              perempuan yang selamat, satu orang dirawat di Hospital Kota Tinggi karena kondisi kritis. Dari
              12  orang  laki-laki  yang  selamat,  polisi  menduga  satu  di  antaranya  sebagai  pelaku  tidak
              perdagangan orang (tekong).
              Sementara sebanyak 25 orang belum diketahui keberadaannya.


              "Informasi adanya warga NTB yang meninggal dunia maupun yang selamat masih simpang siur.
              Namun,  dari  laporan  awal,  ada  beberapa  korban  meninggal  dunia  berasal  dari  Kabupaten
              Lombok Timur," kata Abri Danar.





                                                           30
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36