Page 578 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 DESEMBER 2021
P. 578

Penandatanganan  dilakukan  Dirjen  Pembinaan  Penempatan  Tenaga  Kerja  dan  Perluasan
              Kesempatan Kerja (Bnapenta dan PKK) Kemnaker RI, Suhartono, dan Dubes Vincenzo Mascioli,
              Director  International  Affairs  dari  Federal  Department  of  Justice  and  Police  (FDJP)  State
              Secretariat for Migration SEM.

              Dalam keterangan resmi yang diterima Kontan Kamis (2/12), Suhartono mengatakan, perjanjian
              ini merupakan tindak lanjut dari perundingan kemitraan ekonomi komprehensif antara Indonesia
              dan European Free Trade Association (Indonesia-EFTA CEPA) yang telah ditandatangani pada
              tahun 2018 dan kemudian difinalkan pada tahun 2019.

              "Dengan  ditandatanganinya  perjanjian  kerja  sama  pertukaran  profesional  muda  ini,  kedua
              negara sepakat untuk saling membuka pasar tenaga kerja bagi profesional muda usia 18 - 35
              tahun untuk bekerja di semua sektor di kedua negara dengan tetap memperhatikan aturan,
              khususnya aturan terkait tenaga kerja asing yang berlaku di kedua negara," ucapnya.

              Nantinya, akan dilakukan penempatan dengan basis kuota maksimal 50 orang profesional muda
              yang berbasis kontrak kerja antara pemberi kerja dan pekerja, di mana skema ini telah dimiliki
              oleh  Pemerintah  Swiss  dengan  14  negara  mitra  kerja  samanya  yang  salah  satunya  adalah
              Indonesia.

              Menurutnya, kesepakatan pemerintah Indonesia dengan pemerintah Swiss ini sangat strategis
              bagi Indonesia, terutama dalam rangka memperluas kesempatan kerja, khususnya di luar negeri.

              Terlebih untuk sektor-sektor pekerjaan yang perlindungannya cukup baik. Baik itu dilihat dari
              segi upah, kondisi pekerjaan, ataupun kondisi hubungan industrial antara pemberi kerja dan
              tenaga kerja.

              "Hal ini berarti juga bahwa kesempatan kerja bagi profesional muda Indonesia terbuka lebar di
              Swiss, yang pada akhirnya dapat menurunkan angka pengangguran Indonesia, meningkatkan
              taraf hidup masyarakat, dan mempercepat pertumbuhan ekonomi," jelasnya.
              Akan tetapi, di lain sisi, ia melihat kesepakatan ini akan menjadi peluang bagi Indonesia, agar
              lebih percaya diri dalam menggali peluang-peluang kerja formal yang lebih luas lagi di negara
              lain.

              "Kami berharap ini menjadi milestone awal terbukanya skema kerja sama penempatan tenaga
              kerja Indonesia di negara-negara mitra kawasan Eropa," imbuhnya.

              Dubes RI untuk Swiss, Muliaman Hadad berharap, program Young Professional dapat segera
              dilaksanakan,  sehingga  dapat  mendukung  Indonesia-EFTA  CEPA  lebih  maksimal  bagi  kedua
              belah pihak.





















                                                           577
   573   574   575   576   577   578   579   580   581   582   583