Page 580 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 DESEMBER 2021
P. 580

RESPON BUPATI MAJALENGKA SAAT TAHU UMK MAJALENGKA CUMA NAIK RP 18
              RIBU
              Rendahnya usulan kenaikan upah minimum kabupaten/kota (UMK) membuat Bupati Majalengka,
              Karna Sobahi prihatin. Pihaknya mengaku, sudah mengupayakan hal tersebut sehingga tidak
              merugikan buruh maupun perusahaan.

              Yakni dengan mengambil jalan tengah, seperti terus meminta kepada perusahaan saat meminta
              izin untuk selalu memperhatikan kesejahteraan buruh.

              Bupati Majalengka, Karna Sobahi menyadari, rendahnya usulan kenaikan UMK Majalengka 2022
              bukanlah  wewenang  kabupaten  sepenuhnya  karena  harus  juga  mengacu  pada  ketetapan
              Gubernur Jabar. Juga Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36/2021 Tentang Pengupahan.

              Berdasarkan perhitungan menggunakan formulasi dan regulasi itu, UMK Majalengka diusulkan
              ke gubernur Jabar naik 0,93 persen saja atau hanya Rp 18.619,04. Dari UMK 2021 Rp 2.009.000
              menjadi Rp 2.027.618,04.

              "Saya kemarin mendukung permintaan kenaikan senilai sesuai permintaan buruh, makanya saya
              berani  tanda  tangan  rekomendasi  dari  buruh  sebesar  Rp  360  ribu  itu,  karena  saya  prihatin
              bagaimana di saat ekonomi industri di Majalengka mulai tumbuh, tetapi penghasilan buruh hanya
              segitu (hanya naik Rp 18.000)," ujar Karna, Jumat (3/12/2021).

              Namun, Bupati Majaleng mengaku beruntung, penetapan UMK yang hanya naik sedemikian ribu
              itu, tidak membuat para buruh bergejolak. Melainkan, bisa dikendalikan oleh unsur Forkopimda
              terkait.

              "Alhamdulillahnya, para buruh di kami sungguh sabar, masih bisa dikendalikan oleh Pak Kapolres,
              Dandim  maupun  Kajari  dengan  diberi  pemahaman  dan  mereka  paham.  Sebab,  kita  ketahui
              semua kewenangan penetapan UMK sendiri bukan di tangan kita (Pemda) dengan adanya PP 36
              tahun 2021 ini," ucapnya.

              Oleh karena itu, Karna Sobahi menyebut, selama ini pihaknya hanya berupaya meminta kepada
              pengusaha untuk lebih memperhatikan kesejahteraan buruh.

              "Tentu  kita  terus  mengupayakan  dengan  para  pengusaha-pengusaha  yang  datang  ke
              Majalengka. Ketika mereka meminta izin, saya selalu menekankan untuk titip rakyat Majalengka,"
              ujar dia.
              "Ya  minimal,  60-70  persen  yang  bekerja  di  perusahaan  orang  Majalengka.  Kedua,  saya
              menitipkan kesejahteraannya, saya selalu bicara begitu kepada mereka Yang ketiga, fasilitasnya
              harus  ada  klinik,  tempat  penitipan  bayi,  ruang  menyusui,  tempat  permainan  anak,  Musala
              maupun kantin," jelas dia.
              Seperti  diketahui,  dalam  putusan  Gubernur  Jabar  wa  Barat  nomor:  561/Kep.732-Kesra/2021
              tentang Upah Minimum Kabupaten/Kota di Daerah Provinsi Jawa Barat tahun 2022, sebanyak 27
              daerah kota/kabupaten di Jawa Barat telah mengetahui besaran UMK 2022.

              Namun, besaran UMK yang ditetapkan tampaknya tidak sesuai dengan harapan para buruh. Di
              Majalengka sendiri, para buruh meminta kenaikan upah sebesar Rp 360 ribu.

              Respon tersebut diterima oleh pemerintah daerah yang mana surat rekomendasi dilayangkan ke
              pemerintah  provinsi  usai  ribuan  buruh  unjuk  rasa  di  depan  Kantor  Bupati  Majalengka,  Rabu
              (24/11/2021).



                                                           579
   575   576   577   578   579   580   581   582   583   584   585