Page 12 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 09 SEPTEMBER 2019
P. 12

mengurus dokumen PMI akan menganggur semua. Padahal, jumlahnya ribuan
               orang dan yang selama ini menghidupi ratusan ribu keluarga di dusun dan
               pedesaan.


               Saat ini, pihaknya telah melayangkan surat sebagai masukan kepada presiden yang
               diminta melalui Mensekneg Pratikno terkait regulasi yang menghambat
               pertumbuhan ekonomi dan ketenagakerjaan sehingga harus direvisi. Dalam hal ini,
               pihaknya sulit melaksanakan UU Nomor 18 Tahun 2017 meskipun telah terbit tiga
               aturan turunan. Salah satunya, Permenaker 9/2019 yang lebih banyak mengatur
               peran pemerintah dalam melaksanakan pelatihan bagi PMI yang terkendala dengan
               anggaran.


               Para PMI yang siap berlatih di BLK harus menunggu kapan adanya anggaran. Biaya
               transportasi dan akomodasi dari pelosok desa ke BLK pun menjadi masalah
               tersendiri. Apalagi, BLK pemerintah, baik SDM, instruktur bahasa, maupun
               peralatannya. Nah, sekarang cara mencerdaskan masyarakat pelosok pedesaan
               untuk tes kesehatan di rumah sakit, biaya, dan transportasinya bagaimana, cara
               urus paspor bagaimana, belum lagi tiap hari pulang pergi ke BLK harus bagaimana.
               Padahal, jarak rumah PMI dengan BLK bisa ratusan kilometer" jelas Saiful.

               Sementara itu, kata dia, P3M1 yang selama ini jemput bola ke desa-desa sudah
               tidak diperbolehkan lagi. "Kondisi ini jelas akan dimanfaatkan tekong-tekong atau
               calo-calo untuk merekrut dan memberangkatkan PMI unprocedural, langsung
               pasporan dan berangkat, perut lapar apa bisa dijawab nunggu APBN cair?"
               tegasnya.

               Sementara itu, Aspataki berharap Presiden Joko Widodo berkenan untuk
               menerbitkan perpu sebagai pengganti UU Nomor 18 Tahun 2017. Sebab, uji coba
               Permenaker 9/2019 yang dilaksanakan sejak 2 Juli tidak bisa berjalan. Pemda tidak
               memiliki anggaran untuk pelatihan PMI. Sementara itu, disnaker masih menerima
               pendaftaran PMI yang belum kompeten. Padahal, jelas itu dilarang dan diancam
               pidana dalam UU Nomor 18 Tahun 2017.

               "Selain anggaran yang belum jelas dan PMI tidak bisa membiayai sendiri
               pelatihannya, apabila kami dipaksakan penegakan hukum, akan berpengaruh PHK
               besar-besaran kepada staf P3MI serta staf dan instruktur BLK sehingga ribuan
               petugas lapangan bagian perekrutan akan menjadi korban lahirnya UU Nomor 18
               Tahun 2017," jelasnya.


               Menurut dia, perusahaan penempatan juga akan sepi dari kerjaan karena tidak ada
               kepastian warga yang terlatih. Atas dasar biaya pelatihan dari APBN yang akan
               ditempatkan, P3MI bisa gulung tikar dan ribuan pegawai menjadi korban atas
               regulasi yang dilaksanakan dua bulan ke depan. "Kami prediksi penurunan remitansi
               di tahun-tahun yang akan datang dan meningkatnya PMI ilegal. Karena kelaparan
               dan mau ikut resmi sangat sulit sehingga sangat mungkin menjadi tantangan dan
               bermuara merugikan pemerintah," tegasnya. (*/co5/gum)






                                                       Page 11 of 146.
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17