Page 10 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 FEBRUARI 2019
P. 10

Title          MENAKER PANDANG SERTIFIKASI PEMUSIK ITU PERLU, UNTUK APA?
               Media Name     detik.com
               Pub. Date      18 Februari 2019
                              https://hot.detik.com/music/d-4431655/menaker-pandang-sertifikasi-pemu sik-itu-perlu-
               Page/URL
                              untuk-apa
               Media Type     Pers Online
               Sentiment      Positive








               Kewajiban musisi untuk mengikuti ujian kompetensi dan sertifikasi yang tertuang
               dalam draf Rancangan Undang-undang (RUU) Permusikan menjadi salah satu hal
               yang menuai banyak protes. Banyak yang keberatan dengan pengharusan tersebut.

               Bagi sejumlah musisi, sertifikasi seharusnya tidak menjadi kewajiban dan harus
               ditinjau lebih lanjut untuk apa kegunaan uji kompetensi tersebut.

               Tampaknya Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), M Hanif Dhakiri, memiliki
               pandangan yang lain. Ia berpendapat bahwa sertifikasi profesi pemusik merupakan
               wujud dari perlindungan bagi mereka yang bergelut di bidang musik.

               "Perlunya sertifikasi profesi bagi para pemusik agar mereka terkualifikasi dan
               terjamin kehidupannya karena perlindungan terbaik adalah perlindungan skill," kata
               Hanif dalam acara musik yang digelar di Depok, Jawa Barat.

               Hanif juga menilai, untuk membuat sertifikasi yang valid, pemerintah perlu
               membuat pusat pelatihan dan sertifikasi musik. "Perlu adanya pusat pelatihan dan
               sertifikasi bagi musisi yang harus difasilitasi oleh pemerintah," imbuhnya Hanif.

               Ia beranggapan sertifikasi pemusik ini sebaiknya tidak hanya diperuntukkan bagi
               mereka yang bekerja di industri saja, namun juga bagi para pengamen jalanan.
               Meski berpandangan sertifikasi tersebut harus difasilitasi pemerintah, namun ia
               menyerahkan rancangan skemanya kepada musisi.

               "Di luar negeri, pengamen di jalan saja tersertifikasi. Makanya kita sering melihat di
               video-video, pengamen jalanan di Eropa main musiknya bagus banget karena
               keahlian mereka telah tersertifikasi," ungkap Hanif.

               "Soal skemanya seperti apa, kita kembalikan kepada musisi," sambung Hanif.

               Meski demikian, Hanif juga berpandangan bila ingin melindungi musisi jalanan, tak
               cukup hanya dengan sertifikasi. Namun juga harus memikirkan bagaimana
               menciptakan ruang publik yang ramah bagi para musisi jalanan.

               "Misalnya teman-teman pengamen. Mereka mengamen di jalan dikejar-kejar, tapi
               tempat mengamen tidak ada. Ada ruang publik, ada ruang untuk inovasi, dan ada
               penghargaan," tuturnya Hanif. (srs/dar)



                                                       Page 9 of 115.
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15