Page 31 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 JANUARI 2019
P. 31

Title          PENJELASAN BNP2TKI TERKAIT PENEMPATAN TKI KE LUAR NEGERI
               Media Name     jpnn.com
               Pub. Date      29 Januari 2019
                              https://www.jpnn.com/news/penjelasan-bnp2tki-terkait-penempatan-tki-ke -luar-
               Page/URL
                              negeri?page=1
               Media Type     Pers Online
               Sentiment      Positive








               Direktur  Sosialisasi  dan  Kelembagaan        undangan  yang  berlaku  dalam  membuat
               BNP2TKI, Servulus Bobo Riti menegaskan         suatu keputusan penting apalagi berkaitan
               dalam     menyelesaikan      permasalahan      dengan       kepentingan       masyarakat,
               Pekerja  Migran  Indonesia  (PMI),  negara     sehingga     keputusan     tersebut   tidak
               selalu    wajib     memfasilitasi    proses    dianggap sebagai pembangkangan.
               penempatan  bagi  setiap  Warga  Negara
               Indonesia  yang  ingin  bekerja  di  luar      "Saya  sebenarnya  bingung  ada  daerah
               negeri.    Negara     juga    berkewajiban     yang    lakukan    moratorium     terhadap
               melakukan pelindungan hukum, sosial dan        Pekerja  Migran.  Harusnya  pemerintah
               ekonomi sebelum bekerja, selama bekerja        daerah  perlu  perhatikan  perundangan-
               dan sesudah bekerja.                           undangan  yang  berlaku  dalam  membuat
                                                              keputusan  penting  apalagi  berkaitan
               Hal  tersebut  disampaikan  Servulus  pada     dengan       kepentingan       masyarakat,
               acara Focus Group Discussion (FGD) Fraksi      sehingga  keputusan  itu  tidak  dianggap
               Partai   Hanura     DPR    dengan     tema     sebagai       pembangkangan         bahkan
               "Pentingnya      Memahami        Keputusan     kegalauan," kata Anton Doni.
               Moratorium  Pekerja  Migran  di  Gedung
               DPR, Senayan, Jakarta, Senin (28/1).           Sedangkan  pembicara  lain,  Anggota
                                                              Komisi  IX  DPR  RI,  Jalaluddin  Akbar
               Servulus  juga  mengatakan  pembukaan          meminta pemerintah segera menerbitkan
               dan penghentian/pelarangan penempatan          peraturan pelaksana UU Nomor 18 Tahun
               Pekerja  Migran  Indonesia  ke  sebuah         2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran
               negara tujuan atau atas jabatan tertentu       Indonesia.
               merupakan      kewenangan       pemerintah
               pusat.                                         Menurut Jalaluddin, aturan pelaksana UU
                                                              Perlindungan PMI tersebut sangat penting
               "Pembukaan dan penghentian/pelarangan          untuk menangani persoalan Tenaga Kerja
               penempatan Pekerja Migran Indonesia ke         Indonesia  malai  dari  tahapan  persiapan,
               sebuah  negara  tujuan  atau  atas  jabatan    pengiriman, dan pasca pengiriman.
               tertentu  itu  merupakan  kewenangan
               pemerintah pusat," ujar Servulus.              "Negara harus hadir untuk menyelesaikan
                                                              persoalan  ketenagakerjaan  di  Indonesia.
               Hal  senada  juga  dikatakan  Pemerhati        Untuk itu pemerintah segera menerbitkan
               Ketenagakerjaan  Antonius  Doni  Dihen.        peraturan pelaksana UU Nomor 18 Tahun
               Menurut  mantan  staf  khusus  Kemenaker       2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran
               ini,     pemerintah       daerah      perlu    Indonesia," tegas Jalaluddin.(fri/jpnn)
               memperhatikan  produk  perundangan-





                                                       Page 30 of 76.
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36