Page 107 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 DESEMBER 2021
P. 107

Ringkasan

              Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan merevisi besaran nilai kenaika Upah Minimun Provinsi
              (UMP) DKI Jakarta untuk tahun 2022, dari yang semula berada pada persentase 0.85 persen
              menjadi 5.1 persen atau naik sekitar Rp225.667 dari besaran UMP tahun 2021. Secara nominal
              rupiah, maka UMP DKI Jakarta dapat dihitung keseluruhan dengan nilai sekitar Rp4.641.854.



              UMP JAKARTA NAIK, ANIES BASWEDAN SEBUT DIMANA-MANA KENAIKAN HARUS
              DI ATAS INFLASI

              Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan merevisi besaran nilai kenaika Upah Minimun Provinsi
              (UMP) DKI Jakarta untuk tahun 2022, dari yang semula berada pada persentase 0.85 persen
              menjadi 5.1 persen atau naik sekitar Rp225.667 dari besaran UMP tahun 2021.
              Secara nominal rupiah, maka UMP DKI Jakarta dapat dihitung keseluruhan dengan nilai sekitar
              Rp4.641.854.

              Menurut Anies, revisi kenaikan UMP DKI Jakarta sebesar 5.1 persen tersebut merupakan suatu
              penyesuaian yang relevan apabila ditinjau dari besaran inflasi di Jakarta yang berada pada nilai
              persentase 1.1 persen.

              Anies menambahkan, selama ini kenaikan UMP di Jakarta, khususnya sebelum pandemi Covid-
              19 menyerang. Rata-rata nilainya selalu naik dan berada pada persentase 8.6 persen.

              Namun, ujar dia, di tahun 2021 ini Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) mengeluarkan arahan
              yang  apabila  formulanya  diterapkan  di  Jakarta,  nilai  kenaikannya  hanya  akan  berada  pada
              persentase 0.86 persen saja. Atau berada pada nilai persentase inflasi di Jakarta yang mencapai
              1.1 persen.

              "Selama ini kenaikan UMP di Jakarta, khususnya sebelum pandemi Covid-19 menyerang. Rata-
              rata nilainya selalu berada pada persentase 8.6 persen. Namun, Kemnaker mengeluarkan arahan
              yang apabila diterapkan di Jakarta, nilai formulanya hanya mencapai 0.86 persen. Bayangkan
              apa yang akan terjadi apabila kenaikan UMP berada di bawah nilai inflasi," kata Anies kepada
              awak media, Minggu (19/12/2021).

              Lanjut  dia,  keputusan  yang  diambil  untuk  menaikan  revisi  UMP  DKI  Jakarta  juga  didasari
              pertimbangan akan proyeksi ekonomi.

              Dengan demikian, antara buruh dan pengusaha masing-masing mendapatkan jalan tengah.

              "Karena untuk memberikan rasa keadilan kepada dua pihak. Kami rasa ini adalah pilihan yang
              cukup  relevan,  sesuai  dengan  pertimbangan,  dan  keduanya  bisa  mengambil  jalan  tengah,"
              ujarnya.

              "Bagi buruh mendapat pertambahan pendapatan yang masuk akal. Dan bagi pengusaha, dengan
              melihat pertumbuhan ekonomi yang ada saat ini, saya merasa ini menjadi ukuran yang masuk
              akal. Karena biasanya naik 8.6 persen, tetapi sekarang kan jadi 5.1 persen," sambung dia.

              "Angka 5.1 persen harapannya bagi para buruh memberikan rasa keadilan, bagi para pengusaha
              masih  angka  yang  terjangkau.  Jadi,  ini  adalah  sebuah  jalan  tengah  yang  harapannya  bisa
              memberikan keadilan kita semua," lanjutnya.






                                                           106
   102   103   104   105   106   107   108   109   110   111   112