Page 431 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 DESEMBER 2021
P. 431
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan keputusan tersebut selain
mempertimbangkan sentimen positif dari kajian dan proyeksi pertumbuhan ekonomi, juga
didasari kajian ulang dan pembahasan kembali bersama semua pemangku kepentingan terkait
semangat kehati-hatian di tengah mulai bergeraknya laju ekonomi di wilayah Jakarta.
"Dengan kenaikan Rp 225 ribu per bulan, maka saudara-saudara kita, para pekerja dapat
menggunakannya sebagai tambahan untuk keperluan sehari-hari. Yang lebih penting adalah
melalui kenaikan UMP yang layak ini, kami berharap daya beli masyarakat atau pekerja tidak
turun," kata Anies dalam siaran persnya, Sabtu (18/12/2021).
Dia menegaskan, keputusan menaikkan UMP DKI Jakarta menjunjung asas keadilan bagi pihak
pekerja, perusahaan dan pemprov DKI Jakarta. Namun demikian, angka kenaikan ini memang
lebih rendah dari rata-rata kenaikan UMP DKI dalam enam tahun terakhir yang sebesar 8,6%
per tahun.
"Kami menilai kenaikan 5,1% ini suatu kelayakan bagi pekerja dan tetap terjangkau bagi
pengusaha. Ini juga sekaligus meningkatkan kemampuan daya beli masyarakat. Ini wujud
apreasi bagi pekerja dan juga semangat bagi geliat ekonomi dan dunia usaha. Harapan kami ke
depan, ekonomi dapat lebih cepat derapnya demi kebaikan kita semua," terangnya.
Pertimbangan yang digunakan untuk menetapkan kenaikan UMP ini adalah proyeksi
pertumbuhan ekonomi dari Bank Indonesia pada 2022 mendatang mencapai 4,7%-5,5% dan
inflasi akan terkendali pada posisi 3%.
Sedangkan proyeksi Institute For Development of Economics and Finance (Indef), tingkat
pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2022 sebesar 4,3%.
Selain itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, rerata inflasi di Ibu Kota
selama Januari-November 2021 sebesar 1,08%. Sedangkan rerata inflasi nasional selama
Januari-November 2021 sebesar 1,30%.
430

