Page 435 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 DESEMBER 2021
P. 435

Anies  mengatakan  kenaikan  UMP  2022  merujuk  pada  beberapa  pertimbangan.  Pertama,
              berdasarkan kajian Bank Indonesia bahwa proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun
              2022 mencapai 4,7% sampai dengan 5,5%, inflasi akan terkendali pada posisi 3% (2-4%) dan
              proyeksi Institute For Development of Economics and Finance (Indef) yang memproyeksikan
              tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2022 sebesar 4,3%.

              Selain kajian tersebut, kata Anies, kenaikan UMP ini juga didasari kajian ulang dan pembahasan
              kembali bersama semua pemangku kepentingan terkait serta dengan semangat kehati-hatian di
              tengah mulai melajunya roda ekonomi di wilayah Jakarta.

              "Dengan  kenaikan  Rp  225.667  per  bulan,  maka  saudara-saudara  kita,  para  pekerja  dapat
              menggunakannya  sebagai  tambahan  untuk  keperluan  sehari-hari.  Yang  lebih  penting  adalah
              melalui kenaikan UMP yang layak ini, kami berharap daya beli masyarakat atau pekerja tidak
              turun," ujar Anies dalam keterangannya, Sabtu (18/12/2021).

              Anies menegaskan bahwa keputusan menaikkan UMP DKI Jakarta menjunjung asas keadilan
              bagi pihak pekerja, perusahaan dan pemprov DKI Jakarta. Sebagai gambaran, pada tahun tahun
              sebelum  pandemi  Covid-19,  rata-rata  kenaikan  UMP  di  DKI  Jakarta  selama  6  tahun  terakhir
              adalah 8,6%.

              "Kami  menilai  kenaikan  5,1%  ini  suatu  kelayakan  bagi  pekerja  dan  tetap  terjangkau  bagi
              pengusaha.  Ini  juga  sekaligus  meningkatkan  kemampuan  daya  beli  masyarakat.  Ini  wujud
              apresiasi bagi pekerja dan juga semangat bagi geliat ekonomi dan dunia usaha. Harapan kami
              ke depan, ekonomi dapat lebih cepat derapnya demi kebaikan kita semua,"tutur Anies.

              Data Pendukung Kenaikan UMP DKI Jakarta Tahun 2022 Berdasarkan data Badan Pusat Statistik
              (BPS) DKI Jakarta, rerata inflasi di Ibu Kota selama Januari-November 2021 sebesar 1,08%.
              Adapun, rerata inflasi nasional selama Januari-November 2021 sebesar 1,30%. Sementara itu,
              dalam kurun waktu 6 tahun terakhir (2016 - 2021) rata-rata kenaikan UMP DKI Jakarta dengan
              mempertimbangkan nilai pertumbuhan ekonomi dan inflasi nasional adalah sebesar 8,6%.

              Pada  22  November  2021,  Anies  melayangkan  surat  nomor  533/-085.15  tentang  Usulan
              Peninjauan Kembali Formula Penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2022 kepada Menteri
              Ketenagakerjaan RI. Melalui surat itu, Gubernur Anies menyampaikan bahwa kenaikan UMP 2022
              di DKI Jakarta yang sebelumnya hanya Rp 37.749,- atau 0,85%, masih jauh dari layak dan tidak
              memenuhi  asas  keadilan.  Hal  itu  disebabkan  peningkatan  kebutuhan  hidup  pekerja/buruh
              terlihat dari inflasi di DKI Jakarta.

              Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam mengkaji ulang formula UMP tahun 2022 menggunakan
              variabel inflasi (1,6%) dan variabel pertumbuhan ekonomi nasional (3,51%). Dari kedua variabel
              itu, maka keluar angka 5,11% sebagai angka kenaikan UMP tahun 2022.

              Sejalan  dengan  penetapan  UMP,  Pemprov  DKI  Jakarta  berusaha  untuk  meningkatkan
              kesejahteraan  pekerja  dan  mengurangi  biaya  hidup  pekerja  dengan  memberikan  kebijakan
              berupa bantuan layanan transportasi, penyediaan pangan murah, dan biaya personal pendidikan
              bagi keluarga pekerja.

              Editor : Gora Kunjana (gora_kunjana@investor.co.id).










                                                           434
   430   431   432   433   434   435   436   437   438   439   440