Page 496 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 DESEMBER 2021
P. 496

PEKERJA MIGRAN ASAL LOMBOK JADI KORBAN TEWAS KAPAL KARAM DI
              MALAYSIA, SEMPAT VIDEO CALL DAN MINTA DOA KE KELUARGA
              Murni (40), istri almarhum Bangsal Udin Basar, korban tewas kecelakaan kapal karam di perairan
              Johor Malaysia, tak kuasa menahan air mata saat mendengar kabar buruk sang suami meninggal
              dunia dalam perjalanan mencari nafkah untuk diri dan anaknya. Murni mengaku tak punya firasat
              apapun akan kepergian suaminya itu.

              "Tidak ada firasat apapun, dan belum pernah bicara banyak, karena sibuk cari uang," kata Murni
              menangis tersedu sambil menggendong anaknya yang masih bayi, Jumat (17/12/2021). Murni
              menuturkan, suaminya itu berencana pergi ke Malaysia karena desakan ekonomi dan kebutuhan
              biaya sekolah anaknya.

              "Dia mau cari uang katanya, anak yang paling besar itu sekolah pondok, dan itu yang membuat
              keras hatinya ingin ke sana," ungkap Murni. Sebelum suaminya berangkat, ibu tiga anak ini
              mengaku tak sempat menyiapkan bekal.
              "Saya belum sempat buat bekal (makanan) waktu itu Selasa malam, dia pulang malam cari uang,
              kecapekan,"  kenang  Murni.  Sementara  itu  Roy  Anggara  (29),  adik  kandung  korban
              menyebutkan,  ia  sekeluarga  sempat  menelepon  melalui  video  call  di  aplikasi  WhatsApp  saat
              kakaknya masih berada di Batam sebelum menyeberang ke Malaysia, "Malam Selasa itu kita
              telepon, kita nasihat dia supaya hati-hati mengingat cuaca buruk. Dia hanya bilang 'mohon doa
              keselamatan," kata Roy.

              Bangsal  merupakan  salah  satu  dari  puluhan  orang  yang  berangkat  menjadi  Tenaga  Kerja
              Indonesia  (TKI)  menuju  Malaysia  melalui  jalur  ilegal.  Dari  pantauan  Kompas.com,  sejumlah
              warga nampak ramai di rumah duka, terlihat sejumlah ibu-ibu tak kuasa menahan tangis di
              depan halaman rumah duka, sambil duduk dan tertidur di tanah.

              Roy  mengaku  mengetahui  kabar  kakaknya  meninggal  dari  pemberitaan  di  media  dan  pihak
              Kedutaan  Malaysia.  Kabar  tersebut  juga  telah  dikonfirmasi  Kepala  Dinas  Tenaga  Kerja  dan
              Transmigrasi  NTB  I  Gede  Putu  Aryadi  bahwa  ada  dua  warga  Lombok  Tengah  yang  menjadi
              korban tewas kapal karam, yakni Syech Mulasela dan Basarudin Bangsal.


              "Kakak saya sesuai ciri-cirinya (dengan yang disebutkan) sudah meninggal," ungkap Roy.
              Roy menuturkan, kakaknya itu tak pernah menceritakan perjalanan ke Malaysia yang ternyata
              melalui jalur ilegal.

              "Sebelumnya tidak pernah cerita, dia akan berangkat melalui jalur bahaya, dia bilang 'saya mau
              berangkat, dan minta doa'," tutur Roy.

              Menurutnya,  kemauan  Bangsal  ke  Malaysia  lantaran  di  tempat  tinggalnya  sulit  mencari
              pekerjaan. Selain itu ada tawaran dari teman-teman kakaknya yang sudah lebih dulu pergi ke
              Malaysia.

              "Karena di sini tidak ada pekerjaan, dan di sana (Malaysia) ada pekerjaan, dan diteleponsama
              teman-temannya di sana, akhirnya punya inisiatif cari kerjaan sendiri," ungkap Roy.

              Almarhum Bangsal meninggalkan satu orang istri dan 3 orang anak. Anak yang paling besar
              sedang mengenyam pendidikan SMP, anak yang kedua masih SD, dan yang terakhir masih bayi
              berumur 6 bulan.
              Sebelumnya kapal yang mengangkut 50 orang buruh migran Indonesia itu tenggelam di perairan
              Tanjung Balau, Kota Tinggi, Johor, Malaysia pada Rabu (15/12/2021).


                                                           495
   491   492   493   494   495   496   497   498   499   500   501