Page 85 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 DESEMBER 2021
P. 85
"Revisi atas kenaikan UMP tersebut untuk memberikan rasa keadilan pada semua, bagi buruh
ada pertambahan pendapatan yang rasional. Bagi pengusaha dengan pertumbuhan ekonomi
yang ada saat ini, juga menjadi rasional," kata Anies, Minggu (19/12) dikutip dari ANTARA.
Dalam revisi tersebut, kenaikan UMP DKI tahun 2022 sebesar 5,1 persen, mencapai Rp225.667
atau lebih besar dari UMP 2021 sebesar Rp4.416.186, dan juga lebih besar dari nominal kenaikan
yang ditetapkan sebelumnya untuk UMP 2022 sebesar Rp37.749.
Anies menjelaskan, sebelum pandemi COVID-19, rata-rata kenaikan UMP DKI Jakarta mencapai
8,6 persen. Kemudian, UMP tahun 2022 hanya sebesar 0,85 persen atau sebesar Rp37.749,
berdasarkan formula UMP yang ditetapkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan.
Anies pun membeberkan bahwa formula UMP sebelumnya dari Kementerian Ketenagakerjaan
tidak cocok diterapkan di Jakarta.
Jika dicermati, kenaikan UMP lebih kecil daripada besaran inflasi di Jakarta sebesar 1,1 persen.
"Di mana-mana kalau kenaikan UMP di atas inflasi. Maka itu, kami merasa formula yang diberikan
kepada kami di provinsi di Indonesia, khususnya di DKI Jakarta, tidak memberikan rasa
keadilan," kata dia.
Anies menjelaskan, keputusan itu juga didasari kajian ulang dan pembahasan kembali bersama
semua pemangku kepentingan terkait, serta dengan semangat kehati-hatian di tengah mulai
bergeraknya laju ekonomi di Jakarta.
"Dengan kenaikan Rp225 ribu per bulan, maka saudara-saudara kita, para pekerja dapat
menggunakannya sebagai tambahan untuk keperluan sehari-hari," imbuh Anies.
84