Page 40 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 JULI 2019
P. 40

Meskipun begitu, investasi di proyek Tol Japek II Elevated yang merupakan green
               field dinilai tetap aman bagi BPJS Ketenagakerjaan karena berada di atas jalan tol
               Japek yang merupakan proyek brown field yang selalu dipadati kendaraan.

               Selain jalan tol, BPJS Ketenagakerjaan pun berencana untuk menempatkan investasi
               pada proyek infrastruktur bandara karena dinilai potensial. Jika regulasi mendukung,
               Amran menjelaskan, investasi tersebut dapat mulai dijalankan pada tahun depan.

               "[BPJS Ketenagakerjaan] mungkin investasi di bandara, mungkin yang bagus itu
               Kulonprogo atau Batam. Kami melihat lah ya, semua dengan analisa kalau memang
               dia menunjukkan kinerja yang baik, kayak jumlah penumpang yang baik di Batam,
               otomatis kan bandara perlu diperbesar," tambah dia.

               Amran menjabarkan, kedua rencana investasi tersebut masih terkendala oleh
               Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 55 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas PP
               Nomor 99 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Aset Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
               yang membatasi investasi penyertaan langsung maksimal 1%. Regulasi tersebut
               dinilai masih membatasi BPJS Ketenagakerjaan untuk menempatkan investasi pada
               proyek infrastuktur.

               Adapun, investasi penyertaan langsung di jalan tol yang telah dimiliki BPJS
               Ketenagakerjaan, menurut Amran, dimiliki saat badan tersebut masih berbentuk PT
               Jamsostek (Persero). Oleh karena itu, pihaknya berharap agar PP 55/2019 yang saat
               ini telah masuk Program Legislasi Nasional (Prolegnas) dapat segera diubah.

               Dosen senior Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia yang juga Mantan
               Direktur Utama Jamsostek Hotbonar Sinaga menjelaskan, penempatan investasi
               pada proyek infrastruktur dapat dilakukan baik dalam bentuk kepemilikan saham
               maupun penyertaan langsung. Menurut dia, bentuk kepemilikan saham akan lebih
               aman bagi BPJS Ketenagakerjaan.

               Meskipun begitu, investasi BPJS Ketenagakerjaan di proyek infrastruktur dapat
               meningkatkan kepesertaan badan tersebut. "Dengan catatan [investasi di sektor]
               yang lebih padat karya dan dapat menciptakan lapangan kerja baru, sehingga
               sejalan dengan upaya peningkatan kepesertaan," ujar Hotbonar kepada Bisnis, Rabu
               (10/7/2019).

               Berdasarkan data BPJS Ketenagakerjaan, investasi penyertaan langsung
               mencatatkan porsi 0,10% dari total investasi pada 2018. Pada tahun sebelumnya,
               porsi instrumen penyertaan langsung tercatat sebesar 0,13% dan pada 2016
               sebesar 0,06%.

               Dana investasi badan tersebut pada 2018 tercatat sebesar Rp364,89 triliun atau
               tumbuh 15,01% dibandingkan dengan investasi 2017 senilai Rp317,26 triliun.
               Pertumbuhan nilai investasi itu pun tercatat melambat dari tahun sebelumnya, di
               mana nilai investasi 2017 tumbuh hingga 21,77% dari 2016 senilai Rp206,06 triliun.




                                                       Page 39 of 61.
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45