Page 138 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 OKTOBER 2021
P. 138
DORONG INKLUSIVITAS KETENAGAKERJAAN, MENAKER IDA TERIMA
PENGHARGAAN DARI USAID
JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) terus berupaya mewujudkan inklusivitas
ketenagakerjaan dan kewirausahaan di Indonesia, khususnya terkait kesetaraan bagi kaum
perempuan dan penyandang disabilitas di dunia kerja.
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyampaikan terkait upayanya tersebut Kemnaker
menggandeng berbagai pihak untuk menciptakan ekosistem ketenagakerjaan dan
kewirausahaan yang inklusif, seperti pengusaha, BUMN, perguruan tinggi, maupun kelompok
masyarakat atau civil society organization.
"Termasuk kerja sama dengan Pemerintah Amerika Serikat melalui USAID-Mitra Kunci ini," kata
Menaker Ida saat menjadi keynote speaker Konferensi Inklusivitas, Sebuah Inisiatif
Ketenagakerjaan dan Kewirausahaan yang Inklusif Mendorong Inklusivitas dan Pengembangan
Jejaring Kerja Sama dengan Dunia Usaha dalam Upaya Reformasi BLK secara virtual, Rabu
(6/10).
Menaker Ida mengatakan pihaknya juga terus memperkuat dan mendorong implementasi nilai-
nilai inklusifitas dari hulu hingga hilir ketenagakerjaan. Dari hulu, upaya yang dilakukan dengan
memberikan akses seluas-luasnya bagi kelompok rentan, seperti pemuda miskin, perempuan,
dan penyandang disabilitas untuk mendapatkan pelatihan skill, meningkatkan skill ( up-skilling
), ataupun alih keterampilan ( re-skilling ).
"Karena dengan penguasaan skill dan kompetensi yang tepat, setiap individu akan memiliki
kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang baik, atau berwirausaha," harapnya.
Untuk memperluas akses masyarakat mengikuti pelatihan di BLK maupun LPK dan
mempraktikkan nilai inklusivitas, pemerintah telah menghapus pembatasan usia maupun latar
belakang pendidikan.
Siapapun berhak mengakses pelatihan di BLK, tanpa ada batasan usia dan syarat pendidikan
formal. Begitupun bagi perempuan dan penyandang disabilitas juga memiliki akses yang sama.
"Semua langkah ini bagian dari transformasi BLK yang merupakan salah satu program prioritas
kami untuk mencetak SDM yang kompeten dan berdaya saing serta sesuai dengan kebutuhan
pasar kerja melalui pelatihan vokasi," jelas Menaker Ida.
Menaker Ida menyebutkan upaya pada sisi hilir yang dilakukan, yaitu mewujudkan pasar kerja
yang inklusif demi memperkuat partisipasi tenaga kerja perempuan dan disabilitas dalam dunia
usaha dan industri (DUDI) dan kewirausahaan.
Bahkan, Pemerintah Indonesia mengangkat isu pasar kerja yang inkusif (inclusive labour market)
ini sebagai salah satu isu utama dalam Employment Working Group (EWG) G20, di mana
Indonesia menjadi Presidensi KTT G20 di tahun 2022.
"Jadi, isu prioritas Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 tahun 2022 yang kedua adalah inclusive
labour market, pasar kerja inklusif, dengan meningkatkan partisipasi tenaga kerja disabilitas
dalam Dunia Usaha dan Industri dan kewirausahaan," ujarnya.
Atas berbagai upaya mewujudkan inklusivitas ketenagakerjaan ini, dalam konferensi secara
virtual tersebut, Menaker Ida Fauziyah menerima penghargaan dari USAID yang disampaikan
oleh Wakil Dubes AS untuk Indonesia, Michael F. Kleine. Penghargaan diberikan terkait komitmen
Kemnaker, termasuk kolaborasinya dengan USAID dalam mendorong ketenagakerjaan dan
kewirausahaan inklusif, terutama untuk tenaga kerja perempuan dan disabilitas. (mrk/jpnn)
137