Page 204 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 OKTOBER 2021
P. 204

Dalam sistem sebelumnya, penghitungan upah minimum dilakukan dengan menjumlahkan upah
              minimum tahun berjalan dengan hasil perkalian antara upah minimum tahun berjalan dengan
              penjumlahan inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Dengan demikian, maka UMP akan meningkat
              secara progresif setiap tahunnya.

              Sedangkan Pasal 26 pada aturan yang baru mempersyaratkan batas atas maupun bawah upah
              minimum. Batas atas dihitung dengan formula rata-rata konsumsi per kapita dikalikan rata-rata
              banyaknya Anggota Rumah Tangga (ART) kemudian dibagi dengan rata-rata banyaknya ART
              yang  bekerja  pada  tiap  rumah  tangga.  Sementara  itu,  batas  bawah  upah  minimum  adalah
              setengah dari batas atas.

              Perhitungan  menggunakan  data  statistik  resmi  daerah  yang  bersangkutan  sehingga
              memungkinkan perbedaan hasil antardaerah.

              "Formulasi terbaru penghitungan upah minimum ini tidak lagi menjumlah tingkat inflasi daerah
              dengan pertumbuhan ekonomi yang menjadi variabel utama dalam peraturan terdahulu. Kedua
              faktor  tersebut  tetap  ada  andil  dalam  penentuan  upah  minimum  namun  dengan  rumusan
              berbeda. Hal ini di satu sisi meringankan beban dari pemberi kerja dalam melakukan penyesuaian
              pengupahan tapi di sisi yang lain kenaikan upah minimum pekerja setiap tahunnya tidak akan
              setinggi jika menggunakan rumusan penghitungan terdahulu," imbuh Pingkan.

              Kendati demikian, lanjut Pingkan, masih terlalu dini untuk menyimpulkan dampak PP 36/2021
              terhadap peningkatan investasi dan daya tarik bagi investor. Hal itu lantaran aturan ini baru akan
              berlaku di tahun depan dan masalah ketenagakerjaan serta pengupahan hanya sebagian aspek
              dari penentu daya tarik investor.















































                                                           203
   199   200   201   202   203   204   205   206   207   208   209