Page 245 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 OKTOBER 2021
P. 245

"Jika  tidak  diatur  dalam  PK,  PP,  atau  PKB,  maka  pengusaha  tidak  diperkenankan  untuk
              mengenakan denda bagi pekerja atau buruh tersebut," bunyi lanjutan dari unggahan ini.
              Dalam  salinan  aturan  yang  kumparan  telusuri,  Pasal  59  ayat  1  ini  secara  utuh  berbunyi:
              Pengusaha  atau  Pekerja/Buruh  yang  melanggar  ketentuan  Perjanjian  Kerja,  Peraturan
              Perusahaan, atau Perjanjian Kerja Bersama karena kesengajaan atau kelalaian dikenakan denda
              apabila diatur secara tegas dalam Perjanjian Kerja, Peraturan Perusahaan, atau Perjanjian Kerja
              Bersama.

              Frasa dalam peraturan ini rawan multitafsir dan cenderung merugikan pekerja. Terutama bila
              tidak secara eksplisit mengatur soal kriteria keterlambatan yang dimaksud.

              Banyak  warganet  yang  memberikan  komentar  dalam  unggahan  tersebut  soal  alasan
              keterlambatan yang berujung pemotongan gaji.

              "Kalau misal ada masuk kerja tapi mesin finger print-nya error terus dipotong gaji seharian itu
              gimana? Pabrik yang aku kerja gitu lho," tulis akun @anitaherdiantiw.

              "Telat 2 menit dipotong Rp 200 ribu, lembur 1 jam dibayar Rp 10 ribu," tulis akun @tiaraprmtt.

              "Lambat datang gaji dipotong, lambat pulang gaji tak ditambah," timpal @alqan_akhar.



















































                                                           244
   240   241   242   243   244   245   246   247   248   249   250