Page 201 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 SEPTEMBER 2021
P. 201
KEMNAKER APRESIASI PONOROGO TERAPKAN DESMIGRATIF
Kemnaker memuji keberhasilan program Desa Migran Produktif (Desmigratif) yang mampu
mengubah Desa Paringan, Kecamatan Jenangan, Ponorogo, Jawa Timur. Ponorogo sukses
mengerahkan pendamping desa untuk mengubah kehidupan masyarakat Desa Paringan menjadi
lebih maju dan produktif.
"Terima kasih khususnya kepada Kepala Desa Paringan yang telah berhasil mengubah wajah
Desa Paringan, karena 80 persen penduduknya adalah pekerja migran," kata Sekretaris Jenderal
Kemnaker, Anwar Sanusi saat berdialog dengan pendamping desa program Desmigratif di
Ponorogo, Jawa Timur, Sabtu, 25 September 2021.
Anwar menyatakan sekitar tahun 1980-an, fenomena orang keluar negeri menjadi Pekerja
Migran Indonesia (PMI, dahulu dikenal TKW) ke Arab Saudi, Malaysia, Taiwan, Korea, dan
Hongkong menjadi tren. Secara perlahan, warga Desa Paringan telah menjadi salah satu kantong
pekerja migran karena banyak warganya yang bekerja di luar negeri.
"Potensi dan modal pengetahuan warga Pinaringan, yang banyak di luar negeri, dibawa PMI
ketika pulang dan itu akan menjadi kenangan ketika mewujudkan suatu gagasan. Program
Desmigratif ini intinya kalau berhasil harus kita tambah," ujarnya.
Anwar menjelaskan, Desmigratif adalah program perlindungan komprehensif terhadap pekerja
migran sejak dari kampung halaman bagi PMI dan keluarganya. Ada empat pilar Desmigratif,
yakni pusat layanan migrasi, usaha produktif, pengasuhan anak secara bersama (community
parenting), dan koperasi yang dalam pelaksanaannya memerlukan proses pembelajaran dan
kreativitas.
"Sesuai arahan Ibu Menaker Ida Fauziyah yang meminta seluruh jajaran Kemnaker agar program
Desmigratif, khususnya pilar community parenting ini benar-benar mewujudkan kepedulian yang
nyata terhadap perkembangan anak-anak PMI," katanya.
Anwar menambahkan, Desa Paringan ini harus tetap didorong agar bisa mandiri dan berhasil
melahirkan masyarakat yang produktif. "Ini menurut saya tidak terlalu sulit dalam hal pemikiran,"
katanya.
Dari hasil dialog dengan para pendamping desa, Anwar berpendapat di Desa Paringan masih ada
dana desa yang bisa dimanfaatkan selain untuk infrastruktur, juga untuk bidang yang lain.
"Kalau potensi pasar ini sudah besar, saya bisa berbicara dengan Kementerian PUPR untuk
dibantu infrastrukturnya agar dapat membuka pasar besar dalam hal produksi. Kami sedang
menggagas kombinasi antara Kemendes, Kemnaker dan Kemenkop-UKM untuk saling bekerja
sama," katanya.(*)
200