Page 95 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 SEPTEMBER 2021
P. 95
KEMNAKER PUJI KEBERHASILAN PROGRAM DESMIGRATIF DI PONOROGO
Kemnaker memuji keberhasilan program Desa Migran Produktif (Desmigratif) yang berhasil
mengubah Desa Paringan, kecamatan Jenangan, kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Atas
dedikasi pendamping desa yang telah mengerahkan seluruh kemampuannya melalui program
Desmigratif, maka kini wajah Desa Paringan telah banyak mengalami perubahan pesat.
"Terima kasih khususnya kepada Kepala Desa Paringan yang telah berhasil mengubah wajah
Desa Paringan, karena 80 persen penduduknya adalah pekerja migran," kata Sekjen Kemnaker
Anwar Sanusi saat berdialog dengan pendamping desa program Desmigratif di Ponorogo, Jawa
Timur, Sabtu (25/9/2021).
Anwar Sanusi menyatakan sekitar tahun 80-an fenomena orang keluar negeri merupakan suatu
tren pertama kali untuk menjadi Pekerja Migran Indonesia (dulu TKW) di Arab Saudi, Malaysia,
Taiwan, dan Korea, hingga ke Hongkong. Secara perlahan, warga Desa Paringan telah menjadi
salah satu kantong pekerja migran karena banyak warganya yang bekerja di luar negeri.
"Potensi dan modal pengetahuan warga Pinaringan, yang sudah banyak di luar negeri, dibawa
PMI ketika pulang dan itu akan menjadi kenangan yang diingat ketika mewujudkan suatu
gagasan. Program Desmigratif ini intinya kalau berhasil harus kita tambah," ujarnya.
Anwar Sanusi menambahkan Desmigratif adalah program perlindungan terhadap pekerja migran
sejak dari kampung halaman yang bertujuan untuk memberikan pelindungan yang komprehensif
bagi PMI dan keluarganya.
Terdapat empat pilar Desmigratif yakni pusat layanan migrasi, usaha produktif, pengasuhan anak
secara bersama (community parenting), dan koperasi yang dalam pelaksanaannya memerlukan
proses pembelajaran dan kreativitas.
"Sesuai arahan Ibu Menaker Ida Fauziyah, telah meminta seluruh jajaran Kemnaker agar
program Desmigratif, khususnya pilar community parenting ini benar-benar mewujudkan
kepedulian yang nyata terhadap perkembangan anak-anak PMI," ujar Sekjen Anwar Sanusi.
Anwar Sanusi menambahkan Desa Paringan ini harus tetap kita bantu agar bisa mandiri, dan
yang masih tertinggal harus dibantu agar bisa berhasil. "Ini menurut saya tidak terlalu sulit dalam
hal pemikiran," katanya.
Dari hasil dialog dengan pendamping desa, Anwar Sanusi berpendapat di Desa Paringan masih
ada ada dana desa yang bisa dimanfaatkan tidak hanya untuk infrastruktur tetapi dapat
dimanfaatkan untuk bidang yang lain.
"Kalau potensi pasar ini sudah besar, saya bisa berbicara dengan Kementerian PUPR untuk
dibantu infrastrukturnya agar dapat membuka pasar besar dalam hal produksi. Kita sedang
menggagas kombinasi antara Kemendes, Kemnaker dan Kemenkop UKM untuk saling bekerja
sama," katanya.
94