Page 26 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 MARET 2021
P. 26
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur, Himawan Estu Bagijo
menyampaikan, bentuk kerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan harus diperkuat supaya
perlindungan pekerja migran yang pergi dan pulang bekerja itu akan tetap mendapatkan
perlindungan.
"Tidak hanya pekerja migrannya yang mendapatkan perlindungan, tetapi keluarganya juga ikut
terlindungi. Jika misalkan pekerja migran mendapatkan musibah berupa kecelakaan, sakit atau
meninggal dunia saat berada di negara dimana mereka bekerja, maka pihak keluarga masih bisa
mendapatkan premi santunan," katanya.
Begitupula disaat pekerja migran tersebut kehilangan pekerjaannya maka ketika pulang kembali
ke daerahnya maka masih mendapatkan jaminan. "Hal seperti ini menyangkut tindakan prefentif
sebelum mereka pergi, maka harus terkoordinasi dengan outlet2 P3MI yang berada di daerah
kantong pekerja migran," ujarnya.
Selain itu, komitmen Jatim terhadap pekerja migran melalui APBD juga dilakukan pelatihan
terhadap 811 pekerja migran yang akan dilatih dan diberikan sertifikasi baik dijabatan informal
maupun formal serta membantu sebanyak 1500 pekerja migran yang akan diberikan sertifikasi
kompetensi "Kami akan fasilitasi PMI yang sudah berlatih kemudian mensertifikasi ",
implementasi perlindungan di jatim terhadap pekerja migran dapat dilakukan sebelum melalui
pelatihan, selama dan purna dengan bekerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan", katanya.
Untuk perlindungan pekerja migran , lanjut Himawan, akan diselenggarakan Sosialisasi Bersama
UU No 18 Tahun 2017 Tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia bersama Gubernur Jatim,
Khofifah Indar Parawansa dan Ketua BP2MI, Benny Ramdani yang rencananya digelar di gedung
Setdaprov Jatim, Kamis (18/3). [rac].
25