Page 28 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 MARET 2021
P. 28

saksi  yang  terkait  dengan  perkara  dugaan  tindak  pidana  korupsi  (Tipikor)  pada  pengelolaan
              keuangan dan dana investasi di  BPJS Ketenagakerjaan.
              "Pemeriksaan saksi dilakukan guna mencari fakta hukum dan mengumpulkan alat bukti tentang
              perkara dugaan tindak pidana korupsi (Tipikor) pada pengelolaan keuangan dan dana investasi
              di  BPJS Ketenagakerjaan  ," kata Kapuspenkum Kejaksaan Agung RI Leonard Eben Ezer dalam
              keterangannya, Rabu (17/3/2021).

              Kelima  saksi  yang  diperiksa  adalah  LH  selaku  Direktur  Investasi  PT  Schroder  Investment
              Management Indonesia dan AC selaku Deputi Direktur SPI BPJS Ketenagakerjaan periode tahun
              2019.

              Selanjutnya, FI selaku Karyawan PT Panin Sekuritas; AA selaku Asisten Deputi Bidang Pasar
              Saham PT Jamsostek TK dan AA selaku Karyawan PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia.

              Diberitakan sebelumnya, Kejaksaan Agung RI memperkirakan kerugian negara dugaan kasus
              tindak pidana korupsi dalam pengelolaan keuangan dan dana investasi  BPJS Ketenagakerjaan
              mencapai Rp 20 triliun. Angka itu dibukukan hanya dalam 3 tahun saja.

              Demikian disampaikan oleh Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (JAM
              Pidsus)  Febrie  Adriansyah.  Hal  itu  sekaligus  menjawab  kemungkinan  kasus  BPJS
              Ketenagakerjaan hanya sebatas risiko bisnis.

              "Kalau kerugian bisnis, apakah analisanya ketika di dalam investasi itu selemah itu sampai 3
              tahun bisa merugi sampai Rp 20 triliun sekian. Sekalipun ini masih menurut dari orang keuangan
              masih potensi," kata Febrie di Kejaksaan Agung RI, Jakarta, Kamis (11/2/2021).

              Febrie juga menjawab kemungkinan kasus  BPJS Ketenagakerjaan  sebagai unrealized loss atau
              risiko bisnis. Unrealized loss sendiri biasa digunakan dalam perdagangan di pasar saham.
              Artinya,  kondisi  penurunan  nilai  aset  investasi  saham  atau  reksadana  sebagai  dampak  dari
              fluktuasi pasar modal yang tidak bersifat statis.

              Febrie menyampaikan kasus yang dialami BPJS Ketenagakerjaan hampir tidak mungkin dalam
              kondisi unrealized loss. Sebab, kerugian yang diterima perseroan mencapai Rp 20 triliun dalam
              3 tahun saja.

              "Nah sekarang saya tanya kembali dimana ada perusahaan-perusahaan lain yang bisa unrealized
              loss (Rp 20 triliun) dalam 3 tahun. Ada nggak seperti itu? saya ingin denger dulu," ungkap dia.

              Kendati demikian, pihaknya masih menunggu laporan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait
              kerugian negara dalam kasus  BPJS Ketenagakerjaan.

              "BPK  yang  menentukan  kerugian.  Ini  nanti  kita  pastikan  kerugiannya  ini.  Karena  perbuatan
              seseorang ini masuk ke kualifikasi pidana atau seperti yang dibilang tadi kerugian bisnis," tandas
              dia.















                                                           27
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33