Page 86 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 NOVEMBER2019
P. 86
"Fokus kita ada dua, bagaimana mempersiapkan angkatan kerja baru, dengan
kebutuhan dunia kerja, bahkan ciptakan lapangan kerja baru sebagai entrepreneur.
Kedua meningkatkan keterampilan angkatan kerja, (sehingga) miliki daya saing,"
kata Jokowi di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa
(12/11).
Jokowi mengungkapkan, berdasarkan data yang didapat, ada lebih dari 50 persen
tenaga kerja di Indonesia hanya lulusan SMP ke bawah. Ia memerintahkan
Mendikbud untuk membenahi sistem pendidikan supaya lebih baik lagi.
"Supaya jadi catatan kita semua, 58 persen tenaga kerja kita lulusan SMP ke bawah.
Karena itu reformasi harus dilakukan dari hulu, pembenahan sistem pendidikan dan
vokasi itu urusannya Mendikbud," kata Jokowi.
Terkait program Kartu Pra Kerja, Jokowi memaparkan nantinya pemilik Kartu Pra
Kerja bisa memilih sendiri pelatihan yang mau diikuti. Misalnya di sektor teknologi
informasi, bahasa hingga desain.
"Mereka boleh pilih pelatihan yang diminati misal barista kopi, animasi, desain
grafis, Bahasa Inggris, komputer programming, coding. Kita harapkan ini dikerjakan
masif lewat penyedia jasa swasta.
Kemudian kedua BUMN juga ikut campur karena (juga) memiliki tempat pelatihan,"
kata Jokowi.
Ia mengatakan, setelah memiliki Kartu Pra Kerja, masyarakat termasuk yang
terkena PHK bisa memanfaatkan kartu untuk juga mengikuti pelatihan. Ia juga
meminta swasta dilibatkan dalam menyediakan pelatihan kerja.
Eks Wali Kota Solo itu berharap program Kartu Pra Kerja bisa dilaksanakan Januari
2020.
"Saya rasa itu sebagai pengantar dan betul-betul kita harapkan saat menginjak
program Januari sudah mulai dijalankan. Saya kira di KSP punya platform-nya. Saya
lihat di Menaker sudah ada dan mungkin kalau ada masukan dari kementerian lain
saya persilakan," kata Jokowi.
Hingga saat ini, rapat masih berlangsung.
Page 86 of 182.