Page 137 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 DESEMBER 2021
P. 137

Ringkasan

              Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) AGN DKI Jakarta William Yani Wea
              menyatakan pihaknya mengaku kecewa terhadap Pemprov DKI Jakarta. "Jadi ya kami kecewa
              karena kami tadi berharap ketemu Gubernur, tapi ditemui oleh Pak Kadisnaker dan dari Kesbang.
              Kemudian ditambah perwakilan dari TGUPP," kata William di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu
              (8/12).



              BURUH KECEWA UMP JAKARTA 2022 TAK KUNJUNG DIREVISI

              Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) AGN DKI Jakarta William Yani Wea
              menyatakan pihaknya mengaku kecewa terhadap Pemprov DKI Jakarta.

              "Jadi  ya  kami  kecewa  karena  kami  tadi  berharap  ketemu  Gubernur,  tapi  ditemui  oleh  Pak
              Kadisnaker dan dari Kesbang. Kemudian ditambah perwakilan dari TGUPP," kata William di Balai
              Kota, Jakarta Pusat, Rabu (8/12).

              Dia  menyatakan  kekecewaannya  tersebut  karena  belum  mendapatkan  jadwal  revisi  surat
              mengenai besaran UMP 2022. William juga menilai, jadwal janji yang sempat disampaikan oleh
              Pemprov DKI Jakarta hanya bentuk spontanitas.

              "Gubernur itu ketika menjanjikan pada tanggal 29 November itu bersifat spontan. Hanya untuk
              menyenangkan saja," ucapnya.

              "Kita lihat nanti saja. Yang pasti kami kecewa dengan Pak gubernur, karena tidak sesuai dengan
              janjinya pada tanggal 29 November," sambungnya.

              Sementara itu, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menegaskan,
              kelompok buruh akan terus meningkat eskalasinya dalam melawan kenaikan upah yang dirasa
              tidak cukup menenuhi harapan. Said pun mengancam, kalau dia bersama seluruh elemen buruh
              bisa melakukan mogok nasional.

              "Di seluruh Indonesia bilamana pemerintah memaksakan untuk tetap menjalankan isi UU Cipta
              Kerja nomor 11 tahun 2020 tidak mengacu pada keputusan MK. Perlawanan gerakan mogok
              nasional menjadi pilihan," kata Said saat berunjuk rasa di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Rabu
              (8/12).

              Said  menilai,  putusan  MK  sudah  menyatakan  beleid  Cipta  Kerja  cacat  formil  karena
              pembentukannya yang belum memenuhi unsur partisipasi publik. MK pun memberi kesempatan
              pemerintah untuk memperbaiki dalam dua tahun mendatang.

              "Tapi kalau kembali dilakukan dengan cara cara tidak melibatkan partisipasi publik, khususnya
              Serikat  buruh  dan  gerakan  sosial  lainnya.  Maka  sudah  dipastikan  gerakan  mogok  nasional
              menjadi pilihan," wanti Iqbal lagi.
              Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, maka kenaikan UMP di tahun 2022 memang
              amat kecil. Anies merinci kenaikan UMP DKI tahun-tahun sebelumnya. Misalnya, tahun 2021
              yang naik 3,2 persen.

              "Tahun-tahun sebelumnya kenaikan UMP 8,2 persen, 8,7 persen, 8,0 persen, 8,5 persen. Tahun
              lalu memang ada krisis. Karena itu memang turun. kita masuk akal jadi 3,2 persen," jelas Anies.






                                                           136
   132   133   134   135   136   137   138   139   140   141   142