Page 289 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 DESEMBER 2021
P. 289

Kedua,  lanjut  Said,  buruh  meminta  pemerintah  pusat  untuk  mencabut  PP  36/2021  tentang
              pengupahan lantaran dinilai tidak sinkron dengan putusan MK.
              "Karena  dalam  amar  putusan  MK  No  7/2021  tersebut  jelas  dikatakan,  menyatakan
              menangguhkan tindakan/kebijakan yang bersifat strategis dan berdampak luas dan tidak boleh
              melakukan peraturan yang baru," ujar Said.

              "Di dalam PP 36/2021 tentang pengupahan pasal 3 ayat 2 jelas mengatakan kebijakan kenaikan
              upah minimum adalah keputusan strategis, kami meminta pempus tunduk pada putusan MK
              cabut PP 36/2021, sambungnya.

              Yang ketiga, kata Said, tuntutan para buruh adalah meminta pemerintah pusat dan daerah agar
              tunduk pada putusan MK yang menyatakan bahwa UU CIpta Kerja Inkonstitusional bersyarat
              dan dibutuhkan waktu selama dua tahun paling lama untuk memperbaiki prosedur dan tata cara
              perundang-undanga dalam UU Cipta Kerja.

              Jadi dari nol, kalau prosedurnya saja dari nol atau dari awal dengan demikian isi pasal-pasalnya
              tidak berlaku, khususnya yang strategis dan berdampak luas, imbuhnya.

              Dengan demikian, Said menegaskan, buruh meminta semua peraturan dari turunan UU Cipta
              Kerja  dan  isi  dari  pasal-pasal  yang  ada  di  undang-undang  sapu  jagat  tersebut  tidak  boleh
              diterapkan.

              Walaupun pemerintah berpendapat bahwa amar putusan nomor 4 tetap berlaku dalam artian
              harus diperbaiki sampai dengan dua tahun, kalau tidak diperbaiki prosedur pembuatan selama
              dua tahun maka inkonstitusional permanen, tutupnya. []











































                                                           288
   284   285   286   287   288   289   290   291   292   293   294