Page 301 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 DESEMBER 2021
P. 301

Ringkasan

              Ratusan buruh di Jawa Timur kembali melakukan aksi demonstrasi di depan Gedung Grahadi,
              Rabu siang (8/12/2021). Mereka berasal dari berbagai daerah seperti Surabaya, Sidoarjo, Gresik,
              Mojokerto, Pasuruan, Probolinggo, Jember dan Tuban. Demo buruh kali ini kaitannya dengan
              pasca adanya Putusan Mahkamah Konstitusi tentang Cipta Kerja Petugas kepolisian dengan sigap
              mengalihkan arus lalu lintas dari arah Tunjungan Plaza ke Jalan Panglima Sudirman agar tidak
              terjadi  kemacetan.  Beberapa  diantaranya  membagikan  masker  kepada  massa  aksi  serta
              menghimbau tetap menerapkan protokol kesehatan.



              TAGIH KOMITMEN GUBERNUR KHOFIFAH, RATUSAN BURUH DI JAWA TIMUR
              KEMBALI GERUDUK GRAHADI,

              Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA -
              Ratusan buruh di Jawa Timur kembali melakukan aksi demonstrasi di depan Gedung Grahadi,
              Rabu siang (8/12/2021).

              Mereka berasal dari berbagai daerah seperti Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Mojokerto, Pasuruan,
              Probolinggo, Jember dan Tuban. Demo buruh kali ini kaitannya dengan pasca adanya Putusan
              Mahkamah Konstitusi tentang Cipta Kerja Petugas kepolisian dengan sigap mengalihkan arus lalu
              lintas  dari  arah  Tunjungan  Plaza  ke  Jalan  Panglima  Sudirman  agar  tidak  terjadi  kemacetan.
              Beberapa  diantaranya  membagikan  masker  kepada  massa  aksi  serta  menghimbau  tetap
              menerapkan protokol kesehatan.

              Ketua DPW FSPMI Jawa Timur Jazuli mengatakan, aksi ini serentak dilakukan secara nasional.
              Di Jakarta, demo dipusatkan di depan Istana Negara dan Gedung Mahkamah Konstitusi RI. Ada
              beberapa tuntutan yang diusung para Buruh Jatim hari ini.

              "Kami  meminta  kepada  Hakim  Pengadilan  Hubungan  Industrial  pada  PN  Surabaya  agar
              memeriksa  dan  memutus  perkara  perselisihan  hubungan  industrial,  tidak  menggunakan  UU
              nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja, karena telah diputus MK inkonstitusional bersyarat
              dan ditangguhkan pelaksanaannya," ujarnya.

              Selain itu, lanjut Jazuli, pihaknya menagih komitmen atau kesepakatan Gubernur Jawa Timur
              dengan Perwakilan pimpinan aliansi Gerakan Serikat Pekerja (GASPER) Jawa Timur pada saat
              aksi buruh pada tanggal 30 November 2021.

              "Kami meminta kepada Gubernur Jawa Timur untuk merevisi keputusan tentang Upah Minimum
              Provinsi  (UMP)  Jawa  Timur  tahun  2022  dan  lakukan  pembahasan  ulang  UMP  tanpa
              menggunakan UU Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja juncto PP nomor 36 tahun 2021
              tentang Pengupahan," tuturnya.

              "Meminta kepada Gubernur Jawa Timur untuk merevisi Keputusan Gubernur Jawa Timur tentang
              Upah Minimum Kabupaten/Kota di Jawa Timur Tahun 2022. Tetapkan UMK di Jawa Timur tahun
              tersebut tanpa menggunakan formulasi PP nomor 36 tahun 2021 tentang Pengupahan untuk
              seluruh Kabupaten/Kota di Jawa Timur," imbuhnya.

              Jazuli juga meminta kepada Gubernur Jawa Timur untuk segera menetapkan Upah Minimum
              Sektoral (UMSK) di Jawa Timur tahun 2022 sebagaimana usulan Bupati/Walikota dan hasil rapat
              Dewan Pengupahan Provinsi Jawa Timur unsur Serikat Pekerja.

              "Gubernur Jawa Timur agar memerintahkan kepada Bupati/Walikota di Jawa Timur, khususnya
              Dinas Tenaga Kerja untuk tidak menggunakan UU nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja

                                                           300
   296   297   298   299   300   301   302   303   304   305   306