Page 309 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 DESEMBER 2021
P. 309

Ketua DPC Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) Kota Balikpapan Rudolf Wetik
              mengatakan  bahwa  pihaknya  telah  melakukan  konsolidasi  dan  rapat  koordinasi  bersama
              beberapa  serikat  buruh  dan  pekerja  yang  ada  di  Kalimantan  Timur,  untuk  menolak
              menandatangani berita acara besaran UMK Kabupaten/Kota yang telah ditetapkan oleh Gubernur
              Kaltim.

              "Penetapan  besaran  UMK  di  Kota  Balikpapan,  dilakukan  dengan  mengikuti  Undang-Undang
              Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja dan Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021
              tentang Pengupahan. Maka undang-undang inilah yang kita tolak. Apalagi ada keputusan MK,
              bahwa  undang-undang cipta  kerja  perlu  dilakukan  revisi,"  katanya kepada  wartawan,  Selasa
              (7/12).

              Menurut Rudolf, hanya Apindo dan Disnaker Provinsi Kaltim saja yang melakukan tanda tangan
              terhadap  besaran  upah  yang  ditetapkan  oleh  Pemerintah  Provinsi  Kaltim,  sebagai  sikap
              penolakan terhadap ketetapan tersebut. "Dengan adanya PP Nomor 36 Tahun 2021 Tentang
              Pengupahan. Itu memangkas hak-hal buruh. Dulu kalau mau menentukan upah kita melakukan
              survei dulu ke pasar, toko dan terminal. Sehingga kita tahu apa saja kebutuhan dan keperluan
              dari buruh dan pekerja," tuturnya.

              Ia menambahkan pihaknya akan berkoordinasi kembali dengan Gubernur Kaltim, untuk mengkaji
              kembali ketetapan besaran upah telah ditetapkan. "Untuk melakukan demo, pihaknya masih
              menunggu  instruksi  dari  pimpinan  pusat,  walaupun  arahannya  sudah  ada  untuk  melakukan
              demo," pungkasnya. (MAULANA/KPFM).















































                                                           308
   304   305   306   307   308   309   310   311   312   313   314