Page 414 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 DESEMBER 2021
P. 414

"Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, pemerintah Indonesia akan menyelesaikan terlebih dahulu
              MoU Penempatan dan Perlindungan Pekerja Domestik sebelum membuka penempatan PMI ke
              Malaysia," kata Ida Fauziyah dinukil dari keterangan di laman Kementerian Ketenagakerjaan,
              Selasa, 7 Desember 2021.

              Hal tersebut disampaikan Ida setelah menerima kunjungan kehormatan Menteri Sumber Daya
              Manusia  Malaysia,  Datuk  Seri  M.  Saravanan,  di  ruang  kerjanya,  Kantor  Kemnaker  Jakarta,
              kemarin.

              Pertemuan  kedua  pejabat  negara  tetangga  tersebut  bertujuan  membahas  isu-isu  terkait
              negosiasi  tentang  nota  kesepahaman  penempatan  Pekerja  Migran  Indonesia  (PMI)  domestik
              atau  Memorandum  of  Understanding  (MoU)  for  the  Recruitment  of  Domestic  Workers  from
              Indonesia.

              Dalam pertemuan selama 60 menit tersebut, Ida Fauziyah berpendapat tim teknis kedua negara
              perlu segera berunding kembali dan mempercepat penyelesaian draft MoU penempatan PMI
              sektor domestik ke Malaysia melalui skema One Channel System, yang merupakan integrasi dari
              aplikasi online SIAPKERJA (termasuk di dalamnya aplikasi SISKOPMI) milik Indonesia dan aplikasi
              online Foreign Workers Centralized Management System (FWCMS) milik Malaysia.

              Ida  mengatakan  keharusan  penempatan  PMI  domestik  ke  Malaysia  dengan  mekanisme  satu
              kanal, sesuai kesepakatan leaders (pimpinan) kedua negara. Ia juga meminta komitmen pihak
              Malaysia untuk menghapuskan mekanisme perekrutan melalui direct hiring atau perpanjangan
              kontrak kerja kerja PMI dengan majikan yang sama tanpa melalui Agency maupun jasa P3MI
              (Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia) di Indonesia.

              "Karena direct hiring dapat berpotensi eksploitasi PMI sektor domestik dan munculnya kasus dan
              konflik antara PMI dan majikan," katanya.

              Ida juga meminta pihak Malaysia untuk mempertimbangkan usulan Indonesia terutama terkait
              dengan  batasan  satu  PMI  untuk  satu  jenis  pekerjaan  dalam  satu  rumah  tangga  dan  usulan
              jumlah gaji awal.

              Untuk PMI yang bekerja di rumah tangga, kata ida, disepakati untuk membatasi jumlah anggota
              keluarga di dalam tiap-tiap rumah tangga. Satu PMI domestik hanya diperbolehkan bekerja di
              rumah tangga, dengan maksimal 6 orang anggota keluarga.

              "Terkait pekerja rumah tangga dengan jabatan baby sitter dan care giver, akan diatur secara
              spesifik, baik tingkat gaji maupun kompetensinya," ujar Ida.

              Menurut Ida, proses negosiasi MoU on the Employment and Protection of Indonesian Domestic
              Workers in Malaysia ini merupakan komitmen dalam upaya perlindungan dari kedua negara dan
              kesejahteraan PMI sektor domestik.

              "Tim teknis kedua negara akan segera berunding kembali pada tanggal 14 Desember 2021 di
              Jakarta dalam forum Technical Working Group untuk menyepakati sejumlah persoalan lainnya
              (pending matters)," kata dia.

              Adapun  Datuk  Seri  M.  Saravanan  mengatakan,  Malaysia  akan  terus  bekerja  sama  dengan
              Indonesia  untuk  memastikan  aspek  perekrutan  dan  perlindungan  PMI  selalu  terjamin  dan
              kesejahteraan mereka di Malaysia terlindungi.

              "Kami berharap ini pertemuan ini menjadi pertemuan terakhir antara Malaysia dengan Indonesia
              untuk mencapai kesepakatan sehingga nota kesepahaman dapat ditandatangani paling cepat
              Januari 2022 nanti," kata Saravanan.

                                                           413
   409   410   411   412   413   414   415   416   417   418   419