Page 416 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 DESEMBER 2021
P. 416

Serikat Pekerja Nasional (SPN), Federasi Serikat Pekerja Logam Elektronik Mesin Serikat Pekerja
              Seluruh Indonesia (FSP LEM SPSI), Serikat Pekerja Rokok Makan Minum (RTMM), dan Federasi
              Serikat Pekerja Farmasi dan kesehatan (FSP Farkes) Reformasi.

              Memang, secara serentak buruh akan kembali menyatroni Istana Negara mengenai kenaikan
              UMK,  namun  aliasi  buruh  di  Kota  Depok  lebih  menyasar  pada  Pemerintah  Kota  dalam
              menyampaikan beberapa poin tuntutan.

              Hal ini disampaikan secara langsung Koordinator FSB KAMIPARHO Kota Depok, Rudi Gunawan,
              Selasa (7/12/2021).

              “Benar, akan ada gerakan buruh untuk menyambangi istana. Tapi kami di Depok, telah sepakat
              untuk  menyampaikan  tuntutan  ke  Pemerintah  Kota  Depok,”  jelasnya  kepada  Radar  Depok
              (Group Pojoksatu.id).

              Rudi  memastikan,  dalam  minggu  ini  akan  menggelar  aksi  tersebut,  sebab  masih  dalam
              pembahasan di aliansi agar aksi berjalan efektif dan tetap sesuai aturan yang berlaku. Diprediksi
              akan ada 200 massa aksi yang akan menyampaikan tuntutan di depan Kantor Walikota Depok,
              yang tentunya terorganisir secara baik.

              “Estimasi kita ada 200 orang nanti yang siap aksi di Depok,” ungkapnya.

              Rudi memastikan bila tuntutan yang akan disampaikan, pertama terkait kenaikan UMK, kedua
              akan meminta Walikota untuk membuat aturan agar setiap perusahaan menerapkan struktur
              skala upah. Dan ketiga untuk membuat kebijakan yang meringankan kebutuhan hidup buruh
              dengan mengeluarkan bantuan subsidi terhadap buruh.

              “Aspirasi itu yang akan kita bawa saat demo nanti,” bebernya.

              Diketahui sejumlah aliansi akan kemnali mengepung istana untuk menuntut serikat pekerja akan
              menuntut pencabutan surat keputusan (SK) penetapan UMP 2022 yang hanya naik sebesar 1,09
              persen.

              Buruh juga mendesak Presiden Joko Widodo mengeluarkan diskresi dengan membuat keputusan
              presiden (keppres) untuk membatalkan SK gubernur dan menaikkan upah 10-15 persen.

              (rd/arn/pojokjabar)



























                                                           415
   411   412   413   414   415   416   417   418   419   420   421